Pixel Codejatimnow.com

Ngabuburit Antimainstream Santri di Banyuwangi Susuri Jalur Terjal Gua Istana

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Eko Purwanto
Para santri saat berpose di depan Gua Istana Alas Purwo, Banyuwangi (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Para santri saat berpose di depan Gua Istana Alas Purwo, Banyuwangi (Foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejumlah santri di Banyuwangi ngabuburit antimainstream dengan menyusuri terjalnya jalur Gua Istana, Taman Nasional (TN) Alas Purwo.

"Biar beda aja. Kalau yang lain di kafe, atau di RTH. Kami sengaja ke sini (Gua Istana) menjawab penasaran," ujar Iqbal Burhanudin, santri asal Kabupaten Musi Rawas, Palembang, Sumatera Selatan kepada jatimnow.com, Sabtu (1/4/2023).

Selama perjalanan, Iqbal bersama tiga kawannya terus mengabadikan momen ketika menapaki jalan bebatuan. Ia juga menuangkan sekelumit perjalanan susur jalan ke gawai miliknya.

"Lumayan capek dan menguras energi. Tapi semangat untuk menjawab rasa penasaran," ucapnya.

Jalan bebatuan sepanjang hampir 2 kilometer, melewati empat jembatan membelah sungai kecil dilahap Iqbal dan tiga kawan sebayanya. Dia mengaku baru sekali ini merasakan sensasi jalan kaki dengan suasana hening bercampur suara burung dari segala penjuru.

"Sepi. Kami sampai bergidik bulu kuduk. Apalagi cerita di luar sudah banyak berseliweran, bahwa di sini itu wingit (angker)," ujarnya.

Terakhir, tangga setapak mengantar perjuangan mereka sampai di gua yang diyakini pernah menjadi tempat semedi Presiden Soekarno. Kagum, takjub dan bersyukur, begitu Iqbal berkata.

"Takjub. Pemandangannya bagus. Tapi sekilas tadi ke dalam (gua) gelap. Sebentar masuk habis itu keluar. Gak berani," tutur dia.

Baca juga:
Syiar Now: Menjadi Muttaqin Setelah Bulan Ramadhan Bersama Gus Syarif Hidayatulloh M. Pd.I, Sidoarjo

"Terbayar lelahnya, bisa berfoto bareng di sini," tambah remaja berumur 14 tahun itu.

Sementara Ilham Ramadhan (14), rekan Iqbal, juga merasakan hal serupa. Hanya saja dia penasaran dengan bau wewangian yang semerbak.

"Wangi. Saya kira apa ternyata ada dupa menancap di tanah dalam gua. Baunya sampai ke sini," ungkapnya.

Ilham mengaku, pengalaman susur jalan Gua Istana Alas Purwo akan jadi pengalaman berharga baginya. Dan jadi bahan cerita saat pulang ke kampung halaman.

"Kebetulan asli Palembang juga mas. Nanti tak ceitakan ke ayah ibu," ujarnya.

Baca juga:
Antusias Warga Banyuwangi Rela Antri Panjang Demi Uang Baru

Petugas Pelaksana Resort Rowobendo TN Alas Purwo, Supomo mengatakan, selama ramadan, wisata Alas Purwo masih dibuka untuk umum. Namun tetap memberlakukan aturan terkait jam kunjung.

"Untuk kawasan wisata dibuka pada pukul 08.00 WIB dan tutup pada pukul 16.00 WIB. Bulan ramadan tetap buka," ujar Supomo.

Supomo mengimbau, kepada wisatawan untuk tetap menjaga kebersihan dan tata tertib memasuki TN Alas Purwo. Mengingat kesakralan yang menggiringinya.

"Terutama jaga keselamatan. Apalagi Alas Purwo dikenal sakral, jadi setiap berkunjung diharapkan tujuan kedatangan diniatkan untuk kebaikan," imbaunya.