jatimnow.com - Kasus pembacokan yang terjadi didepan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bangkalan terus ditelusuri. Ternyata kubu korban sempat meminta pengawalan kepolisian sebelum aksi pembacokan terjadi.
Dalam rilisnya, Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono menjelaskan kronologi kejadian pembacokan terhadap Mayyis (52) dan adiknya, Amil, warga Desa Bulung Kecamatan Klampis.
Korban merupakan pendukung bakal calon kepala desa (Bacakades) Bator yang tidak lolos verifikasi. Bacakades itu dari incumbent atau mantan kades Bator.
"Pukul 11.00 rombongan mantan kades ini datang ke kantor DPMD karena dipanggil oleh Tim Fasilitasi Pemilihan Kepala Desa (TFPKD)," ujarnya, Rabu malam (5/4/2024).
Setibanya di depan kantor DPMD, tiga mobil rombongan mantan kades ini dipepet oleh tim lawan yang sudah standby di depan kantor itu. Aksi tersebut membuat kubu mantan kades ini merasa tidak aman.
"Lalu rombongan mantan kades ini datang ke polres pukul 12.30 untuk meminta bantuan pengamanan. Lalu kembali ke DPMD dengan pengawalan polisi," jelasnya.
Di saat itu, Mayyis dan adiknya berada di satu mobil terpisah dari rombongan. Keduanya menunggu di sebelah timur kantor DPMD.
"Tidak lama kemudian, sekelompok orang menyerang korban dan melakukan pembacokan hingga korban M meninggal dunia. Sedangkan adiknya masih kritis," terangnya.
Baca juga:
Cinta Ditolak, Pria di Jember Bacok Suami Wanita Idamannya
Akibat hal tersebut, polisi langsung bergerak mengamankan beberapa orang dan juga mobil yang diduga digunakan oleh pelaku. Polisi juga menyita senjata tajam yang ada di lokasi kejadian.
"Kami amankan sejumlah orang dan sejumlah barang dari TKP saat ini masih diperiksa," imbuhnya
Polisi saat ini juga melakukan pengamanan di Desa Bator untuk mengantisipasi adanya aksi susulan.
"Kami masih dalami dan mengejar pelaku," pungkasnya.
Baca juga:
Istri di Sumenep Dibacok Suami hingga Tewas, Ini Kronologisnya