Pixel Codejatimnow.com

Jelang Lebaran, Pasutri Perajin Besek di Jombang Banjir Pesanan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Besek hasil buatan pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Jombang. (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Besek hasil buatan pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Jombang. (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah, pasangan suami istri (pasutri) asal Dusun Purjo, Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, dapat rejeki nomplok. Produksi besek untuk parsel yang mereka geluti sejak tahun 2019 silam kini ramai pesanan.

Ya, mereka adalah Aris Susanto (38) dengan Etika (36), perajin besek parsel yang hingga kini masih terus berproduksi.

Ditemui di kediamannya, Aris mengaku selama bulan Ramadan tahun ini mendapat pesanan besek parsel yang jumlahnya cukup lumayan banyak bila dibandingkan hari-hari biasanya.

"Alhamdulillah berkah Ramadan sungguh saya rasakan dan saya syukuri. Peningkatan pemesanan dari berbagai daerah usaha kerajinan besek saya ini, meningkat 3 kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya," ungkapnya, Kamis (6/4/2023).

Ia mengatakan rata-rata, para pelanggan kebanyakan para pembuat parcel Lebaran. Dengan berbagai jenis keranjang besek, seperti keranjang souvenir, aneka jenis rantang, hingga wadah tumpeng mini yang terbuat dari bambu.

"Rata-rata pelanggan untuk wadah parcel Ramadan maupun Lebaran. Seperti keranjang souvenir dan tas ini paling banyak orang pesan," jelasnya.

Ia mengaku, dalam sehari, biasanya membuat 40 hingga 50 kerajinan besek. Namun, saat ini produksi kerajinan setiap harinya bisa mencapai ratusan karena pesanan dari pelanggan juga meningkat.

"Biasanya menghasilkan 40 hingga 50 kerajinan besek, kini membuat seratusan lebih," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk pesanan, datang dari berbagai daerah di Jawa Timur hingga luar pulau.

"Warga Jombang sendiri ada, luar daerah ada, seperti Surabaya, Malang dan sekitarnya. Ada juga yang pesan dari luar Jawa, salah satunya dari Kalimantan Utara," paparnya.

Baca juga:
Kuliner Ceker Setan untuk Berbuka Puasa di Ponorogo, Penyuka Pedas Pasti Suka

Untuk menyiasati ramainya pesanan, ia mengaku saat ini harus bekerja lembur. Dan memberikan target pada 6 karyawan yang bekerja di rumahnya.

"Ya terpaksa setiap hari itu harus menarget buat seratusan kerajinan besek ini. Kalau gak gitu gak mampu, dan kasihan orang yang nunggu lama pesanannya," bebernya.

Untuk harga, ia membandrol dengan harga yang beragam. Mulai dari harga yang paling murah dan harga yang paling mahal hingga ratusan ribu rupiah.

"Saya jual dari harga paling ekonomis 3 ribu rupiah per bijinya, hingga paling menarik dan bagus itu sekitar 130 ribu rupiah. Kalau tas keranjang itu mulai 10 ribu hingga 16 ribu rupiah," terangnya.

Baca juga:
Resep Kolak Ubi Ungu yang Manis, Segar dan Praktis untuk Menu Takjil

"Selama Ramadan ini omzet meningkat. Ini masih setengah bulan di bulan Ramadan ini sudah mencapai hampir 25 juta rupiah," bebernya.

Sementara itu, Mita (24) salah satu pelanggannya kerajinan besek untuk parcel, mengaku sudah lama menjadi langganan kerajaan besek milik Aris dan Etik.

"Ini lagi ngambil pesanan lagi, seminggu lalu itu sudah ambil 30 tapi sudah habis. Ini ambil lagi 20, mau tak jual lagi dibuat wadah buket," ucapnya.

Ia menyebut, buket atau parcel buatannya lebih digemari pelanggan, lantaran menggunakan besek bambu. Karena nilai estetikanya lebih tinggi.

"Banyak yang suka jika parcel-parcel itu diwadahi besek. Mungkin lebih estetik atau higienis," pungkasnya.