Pixel Codejatimnow.com

20 Tahun Anak Terkontaminasi Lagu Dewasa, Pemerintah Turun Tangan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Penampilan lagu anak-anak di Balai Pemuda Surabaya (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Penampilan lagu anak-anak di Balai Pemuda Surabaya (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kemendikbudristek membuat gerakan nasional cinta lagu anak yang disosialisasikan melalui pentas seni keliling daerah.

Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Edi Irawan mengatakan sosialisasi yang dilakukan ini bertujuan untuk memperkuat lagu-lagu anak.

"Memang kajian kita selama 20 tahun terakhir kekurangan lagu anak sesuai tumbuh kembang anak. Bahkan disuguhi anak-anak masih kecil yang menyanyikan lagu orang dewasa yang tidak sesuai dengan psikis," kata Edi kepada wartawan saat menggelar sosialisasi Kita Cinta Lagu Anak (KILA) di Balai Budaya Alun-Alun Surabaya, Kamis (6/4/2023) malam.

Tujuan kedua adalah untuk mereduksi kebudayaan anak-anak saat ini yang terlalu cepat untuk mendengar lagu-lagu dewasa. Akibatnya tumbuh kembang psikologi anak menjadi kurang sehat.

Di tahun keempat KILA ini, sudah ada 16 lagu anak yang diproduksi dan dengan aransemen masa kini. Agar bisa menarik kesukaan anak-anak sesuai dengan usianya.

"Ternyata ga cuma lagunya (anak) yang ga ada. Tapi pencipta lagunya juga minim, Ibu Sud dan lainnya udah ga ada. Ditambah lagi, semakin surut idola-idola cilik. Jadi kegiatan KILA yang paling inti adalah lomba cipta lagu, menyanyinya, aransemen," jelasnya.

Baca juga:
Wanita asal Probolinggo Disambar Kereta Api di Surabaya

Ia berharap, dengan pesan yang ada dalam lirik lagu-lagu anak bisa menumbuhkan kepribadian anak. Meskipun lagunya sederhana, tapi lagunya kekinian dan memiliki makna.

"Kalau terus lagunya seperti dulu, orang ga suka. Bagaimana agar suka, makanya ada lomba aransemen. Semua lagu-lagu tadi pesannya tentang guru, persahabatan, lingkungan, dan orang tua. Salah satu target kita agar anak-anak ikut lomba menyanyi tahun ini," urainya.

Pihaknya bersama Pemkot Surabaya melakukan sosialisasi selama 3 hari sejak tanggal 3-5 April. Adapun 15 PAUD dan SD yang didatangi dan mendatangkan 600 guru.

Baca juga:
Pegadaian Dinoyo Surabaya Catat Rekor Transaksi Tembus Rp5 Miliar Pasca-Lebaran

Edi berharap, pemerintah kabupaten dan kota sebagai penanggungjawab sekolah tingkat PAUD dan SD untuk membiasakan pemutaran lagu anak ke para siswanya.

"Bagaimana lagu yang layak penuh dengan pesan moral. Pada saatnya, kita ingin ini jadi gerakan nasional," pungkasnya.