Pixel Codejatimnow.com

Ibu dan Bayi Ditahan RS Muslimat Ponorogo, Penyebabnya Bisa Elus Dada

Editor : Rochman Arief  Reporter : Ahmad Fauzani
Keluarga asal Madiun yang belum bisa melunasi biaya persalinan di RS Muslimat Ponorogo. (foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Keluarga asal Madiun yang belum bisa melunasi biaya persalinan di RS Muslimat Ponorogo. (foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ditahannya seorang ibu dan bayi asal Kota Madiun viral di media sosial. Unggahan itu ditulis akun bernama Raja Tega yang menggemparkan jagat maya Ponorogo, baik grup Facebook maupun WhatsApp.

Dalam unggahannya, ia menulis 'Mohon bantuan e lur. Sing iso nulung nebus ne bayi ng rs Muslimat Iki sak ibu ne ketahan ng rs muslimat mergo gak duwe biaya. Kronologi caesar gak duwe Bpjs lahiran operasi. Lur tulung kulo. 083896096xxx.

Hasil penelusuran yang dilakukan jatimnow.com di RS Muslimat Ponorogo, bertemu langsung dengan pemilik akun Raja Tega. Pemilik akun tersebut bernama Kuswoyo (37), warga Kota Madiun yang sengaja menulis unggahan itu.

“Yang posting memang saya,” ujarnya membuka obrolan, Minggu (9/3/2023).

Dia menjelaskan bahwa anak keduanya lahir secara caesar di RS Muslimat Ponorogo pada (6/4/2023) lalu. Tetapi hingga sekarang belum boleh pulang karena pembayaran biaya persalinan belum lunas.

“Saat istri hendak melahirkan, saya sudah mempersiapkan biaya sebesar Rp3 juta. Biaya itu, kalau normal cukup. Saya mendapat duit itu dengan jualan motor,” lanjut Kuswoyo.

Akan tetapi, kondisi bayi sungsang dan memaksa bidan merujuk ke RS Muslimat Ponorogo. Kuswoyo tidak memiliki pilihan lain, selain operasi caesar.

Baca juga:
Ini Kronologi Kejadian Pelaku Curanmor di Ponorogo yang Kepergok Warga

Unggahan Raja Tega di media sosial. (foto: tangkapan layar)Unggahan Raja Tega di media sosial. (foto: tangkapan layar)

Saat itu pihak RS Muslimat Ponorogo mempertanyakan partisipasi BPJS. Namun Kuswoyo tidak memiliki kepesertaan BPJS, dan membuatnya memilih sebagai pasien umum.

“Bayi lahir dengan selamat, berjenis kelamin perempuan dengan berat 3,2 kg, panjang 50 centimeter. Lahir pada 6 April lalu,” tegasnya.

Tapi masalah lain timbul karena ketika mau pulang harus membayar Rp8,1 juta, sedangkan duitnya hanya Rp 3 juta.

Baca juga:
Begini Nasib Pelaku Curanmor di Ponorogo usai Kepergok Warga

Apabila ia sanggup melunasi, istri dan anak keduanya sudah bisa pulang Sabtu, 8 April 2023. Akan tetapi Kuswoyo belum bisa membayar lunas, dan memaksa pihak RS Muslimat Ponorogo belum memperbolehkan pulang.

Terpisah, Humas RS Muslimat Turmadie mengatakan bahwa pasien dari awal tidak menyampaikan terkait dengan keberatan biaya. Dia menerangkan sebenarnya RS Muslimat Ponorogo bisa memberi keringanan apabila pasien menyampaikan sejak awal.

“Biasanya pasien lain juga begitu (terganjal pembiayaan). Tapi, kami tetap melayani kok, sambil mencarikan jalan keluarnya,” pungkasnya.