Pixel Codejatimnow.com

Cuaca Ekstrem di Jatim Selama Sepekan, Daerah Ini Wajib Sedia Jas Hujan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda merilis peringatan cuaca di Jawa Timur sepekan kedepan.

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan menuturkan, potensi cuaca ekstrem selama sepekan kedepan faktornya adalah peralihan musim, dari hujan ke kemarau.

Dari analisis atmosfer terkini, potensi cuaca ekstrem ini terjadi karena adanya bibit Siklon Tropis 98S yang terletak di Laut Arafuru.

"Adanya bibit siklon ini mengakibatkan terbentuknya pola konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Jatim sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif," ujar Taufiq, Minggu (9/4/2023).

Ditambah lagi dengan aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) secara spasial di Jatim yang berpotensi meningkatkan curah hujan.

   Infografis kewaspadaan cuaca ektrem di Jatim (Foto: BMKG Juanda)  Infografis kewaspadaan cuaca ektrem di Jatim (Foto: BMKG Juanda)

Baca juga:
KBS dan WBL Cerah, Cek Prakiraan Cuaca 16 Wisata di Jatim Minggu 14 April

"Kemudian, hangatnya kondisi perairan Jatim yang menambah suplai uap air semakin banyak ke atmosfer dan membentuk pumpunan awan," jelasnya.

Beberapa daerah yang berpotensi terdampak diantaranya Banyuwangi, Kabupaten Malang, Magetan,Sampang, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Ngawi, Pacitan, Kabupaten Pasuruan, Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bangkalan, Kota Batu, Kota Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember.

Lalu Jombang, Kota Kediri,Lamongan, Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Nganjuk, Pamekasan, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Sumenep, Kota Surabaya, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto dan Kota Pasuruan.

Baca juga:
Peringatan Dini BMKG di Jatim Minggu 14 April: Karesidenan Madiun Wajib Waspada

Dengan potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, hujan es, maupun tanah longsor.