jatimnow.com - Rasa sedih masih menyelimuti nenek Giyem (70), korban pencurian perhiasan emas oleh mahasiswa abal-abal, Minggu (9/4/2023) kemarin. Selain nilainya yang tak murah, salah satu perhiasan merupakan peninggalan mendiang suami.
"Kalung emas yang biasa dipakai nenek itu warisan Mbah Kakung," ujar I Putu Manik Gilang (26), cucu nenek Giyem kepada jatimnow.com, Senin (10/4/2023).
Gilang mengatakan, nenek mertuanya itu masih diselimuti kesedihan dan perasaannya masih kalut. Hingga kini, air mata sang nenek masih terlihat mengucur ketika mengenang peristiwa itu.
"Gak tega lihat beliau seperti itu. Masih trauma, terlebih mengingat kalung emas peninggalan mendiang kakek dan kini sudah tidak ada," ungkapnya.
Dikatakan Gilang, kalung itu memiliki nilai historis tak tergantikan. Dari pengakuan sang nenek, itu diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sepeninggal suaminya.
"Emas tua itu mas makanya mahal kalau dijual. Itu buat biaya hidup sepeninggal suaminya," katanya.
Setelah membuat laporan, Nenek Giyem pun mengikhlaskan peristiwa yang dialaminya. Dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.
Baca juga:
Pasar Tanjung Jember Tidak Aman, Barang Dagangan Sering Hilang Misterius
"Mau gimana lagi. Yang jelas kita serahkan semua proses ke aparat kepolisian," ujar Gilang.
Sebelumnya, perhiasan emas senilai Rp20 juta milik nenek Giyem dibawa kabur dua orang pencuri. Keduanya mengaku sebagai mahasiswa yang menempuh kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah setempat
Dalam modus operandinya, kedua pelaku menawarkan paket bantuan sosial. Dengan syarat mengisi kuisioner dan mengajak tiga lansia lain.
Baca juga:
Maling di Pacitan Nekad Beraksi Siang Hari, Bawa Kabur Uang Rp2,75 Juta
Saat ini kasus dugaan pencurian yang dialami Nenek Giyem masih diselidiki Unit Reskrim Polsek Pesanggaran.
"Sudah kita tangani dan masih proses lidik. Termasuk memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan dua lembar amplop berisi tulisan," ujar Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan.