Pixel Codejatimnow.com

Malam 21 Ramadan, Ning Ita Bermunajat di Atas KRI Surabaya 591 Bareng Gubernur Jatim

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa saat berdoa (Foto: Kominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa saat berdoa (Foto: Kominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)

jatimnow.com - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Forkopimda bermunajat dan doa bersama pada malam 21 ramadan di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591.

"Alhamdulillah saya bersama Bu Gubernur dan seluruh Forkopimda se Jawa Timur bisa bermunajat dan berdoa bersama di malam yang istimewa, yakni malam ke-21 ramadan di atas KRI Surabaya 591," ungkap Ning Ita, Rabu (12/4/2023).

Ning Ita berharap, munajad yang yang digelar di atas KRI 591 ini membawa keberkaha.

"Semoga lautan doa ini membawa resonansi positif agar Jawa Timur menjadi lebih baik, lebih makmur, semakin kondusif, dan semoga Indonesia juga selalu diberikan keselamatan serta keberkahan oleh Allah SWT," harapnya.

Sementara Khofifah menjelaskan, kegiatan munajad diawali dengan khotmil Al Quran dan santunan kepada anak yatim.

"Ini tempatnya kan di dek kapal jadi kita bisa langsung menghadap ke langit memohon kepada Allah SWT semoga Allah mengijabah doa-doa dan ikhtiar kita semua. Aamiin," tutur Khofifah.

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Peduli Ketahanan Pangan 2023, Ning Ita Beri Pesan Begini

Memasuki sepertiga malam terakhir atau dini hari Rabu (12/4/2023), Khofifah bersama Forkopimda se-Jawa Timur melaksanakan beberapa salat sunah. Seperti Salat Tahajud, Salat Hajat, dan Salat Tasbih.

Tak hanya itu, kegiatan munajat di KRI 591 ini juga diisi dengan penyerahan bantuan kepada 50 orang nelayan. Setelah itu kegiatan yang dilakukan saat dini hari itu dilanjutkan dengan makan sahur bersama.

Baca juga:
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari: Tidak Makan Beras Tetap Hidup

Malam 21 ramadhan dianggap sebagai malam yang penuh malaikat dan rahmat Allah SWT. Malam 21 ramadhan juga dianggap sebagai salah satu kemungkinan jatuhnya dari malam Lailatul Qadr. Kemuliaan seseorang yang mendapatkan Lailatul Qadar diibaratkan seseorang beribadah dan melakukan amal baik yang dinilai lebih baik dari seribu bulan.

Oleh sebab itu, Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk berlomba-lomba melakukan ibadah di 10 malam terakhir bulan ramadan ini.

"Mari kita tingkatkan ibadah kita, amal baik kita dan berlomba lomba melakukan amal saleh," pungkasnya.