Pixel Codejatimnow.com

Anwar Sadad Akui Tak Bisa Move On, Ciyeee...

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Anwar Sadad (Foto: dok.  jatimnow.com)
Anwar Sadad (Foto: dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengaku beruntung pernah berproses di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) semasa kuliah. Sebab itu ia tak bisa move on dari PMII.

Di organisasi ekstra kampus itulah dia digembleng menjadi insan yang kritis dan senantiasa dipacu untuk bergerak, hingga kini. Hal itu disampaikan Anwar Sadad sebagai bentuk syukur atas peringatan Harlah ke-65 PMII pada Senin 17 April 2023.

"Saya merasa beruntung dibesarkan di rumah PMII. Rumah yang menginspirasi saya untuk selalu bergerak. Rumah yang mengajari saya untuk selalu kritis. Rumah tempat saya menghirup spirit keislaman dan keindonesiaan dalam satu tarikan napas,” kata Sadad kepada jatimnow.com, Senin (17/4/2023).

Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengatakan, sejak berdiri, PMII telah mengambil peran dalam sejarah bangsa ini dan kontribusinya tak berhenti hingga sekarang. Kendati basis PMII dibangun di kampus, namun gerakannya begitu kuat hingga mampu menembus tembok kekuasaan.

Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN (kini UIN) Sunan Ampel Surabaya itu menuturkan, PMII mampu mengambil peran sebesar itu karena kritisisme ditanamkan kepada kader-kadernya.

"Membangun kritisisme adalah kode genetika kader PMII,” tandas Sadad.

Sejarah membuktikan, lanjut keluarga Sidogiri itu, PMII sebagai gerakan tak pernah menyerah pada kekuasaan. Dalam konteks ini, kritisisme aktivis PMII terbangun karena ia membaur, menjadi bagian dari masyarakat.

Baca juga:
Aktivis PMII Ponorogo Serukan Darurat Demokrasi Nasional

"Karena tempat terbaik bagi seorang aktivis adalah di lapangan, tempat semua keresahan dan penderitaan rakyat ditemukan, untuk dicarikan solusinya,” ujarnya.

Di sisi lain, PMII memandang bahwa pada hakikatnya kekuasaan adalah alat untuk mengagagas, menemukan, dan mengeksekusi tindakan yang solutif.

"Kekuasaan yang tidak memberikan solusi, bahkan menjadi problem, menandakan ia sedang macet. Maka PMII sebagai gerakan tak pernah berhenti dan menyerah pada kekuasaan,” kata Sadad.

Baca juga:
Buru Pemain, Wanita Misterius Tewas, Melek Siber Politik

“Dirgahayu ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,” ucap Sadad.