Pixel Codejatimnow.com

3 Bocah Banyuwangi Tewas Tenggelam, Kades Minta Bekas Galian Ditutup

Editor : Rochman Arief  Reporter : Eko Purwanto
Kolam galian C yang menewaskan tiga bocah perempuan di Banyuwangi. (foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)
Kolam galian C yang menewaskan tiga bocah perempuan di Banyuwangi. (foto: Eko Purwanto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kepala Desa Genteng Wetan, H Sukri meminta galian C yang ada di dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, di Banyuwani ditutup. Permintaan itu buntut kematian tiga warganya yang tewas di kolam galian C, Senin (17/04/2023) sore.

"Ya meminta untuk ditutup (galian C) kalau bisa. Harapan saya ditutup," ujarnya kepada jatimnow.

Sukri meminta kepada pemilik tambang segera menutup kolam bekas galian, lantaran terlalu membahayakan. Jika tidak, menurutnya bisa dimungkinan peristiwa serupa akan terulang kembali.

"Di situ masih banyak lubang-lubang (kolam bekas galian) yang memiliki kedalaman. Saya minta kepada pemilik untuk segera menutupnya. Jika tidak segera ditutup, tak menutup kemungkinan akan terjadi kejadian serupa," ucapnya.

Kades Sukri juga meminta operasional tambang ditutup untuk sementara waktu. Kendati tak memiliki kuasa menutup galian C, pihaknya berharap operasional tambang ditutup selamanya.

Baca juga:
352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Selain itu, Sukri meminta pemilik tambang bertanggung jawab atas kematian tiga warganya. Termasuk memberikan santunan kematian kepada keluarga yang ditinggalkan.

Sementara itu, Imam Muslih pemilik tambang, menyatakan berjanji memenuhi permintaan keluarga ketiga korban. Pihaknya juga berjanji menghadapi konsekuensi hukum atas tewasnya ketiga bocah itu.

"Ya kalau memang dilanjut (proses hukum) kita jalani saja. Kita ikuti prosedur hukum yang ada," terangnya.

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan atas tewasnya ketiga korban, dengan memasang polisi di TKP.

"Masih lidik dan sudah kita pasangi garis polisi di TKP. Kita sudah memeriksa beberapa saksi dan akan memanggil pemilik tambang," ujar Kapolsek Sempu AKP Karyadi.