jatimnow.com - Seorang warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung ditemukan tewas di dalam rumahnya. Korban diketahui bernama Eva Dwi (27), yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga konter HP ini ditemukan tewas dalam kondisi tengkurap.
Berdasarkan hasil visum, korban diduga kuat bunuh diri dengan meminum racun ikan atau potas. Sejauh ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif aksi bunuh diri yang dilakukan korban.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori mengatakan jenazah korban pertama kali ditemukan saudara sekaligus saksi pada Selasa (25/4/2023) malam. Saudaranya mengaku korban tidak keluar rumah sejak pagi.
Sebelumnya korban sempat makan di rumah saksi pada pagi hari, dan setelah itu pamit pulang ke rumah untuk mengambil handphone. Setelah itu korban tidak lagi terlihat keluar rumah.
"Saat itu korban sendirian di rumah, bapaknya sedang berada di luar kota," kata Anshori, Rabu (26/4/2023).
Saksi yang curiga karena korban tidak keluar rumah, berusaha menghubungi lewat handphone. Namun korban tidak menjawab panggilan telpon tersebut.
Saksi lalu mendatangi rumah korban dan berteriak memanggilnya. Karena tidak ada jawaban, saksi kemudian mengintip dari lubang jendela dan melihat korban tengkurap.
Baca juga:
Marak Bunuh Diri di Surabaya, Waspadai Gejala Ini Rek!
Kemudian ia membuka pintu dan menemukan korban sudah tidak bergerak. Demikian juga dengan denyut nadinya tidak dirasakan.
"Saksi lalu menghubungi pihak berwajib dan kita langsung menuju lokasi kejadian," terangnya.
Berdasarkan hasil visum, polisi memastikan korban tewas karena menenggak racun potas. Racun ini diminum dengan mencampurkannya ke minuman teh.
Baca juga:
Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal
Hal ini diperkuat dengan temuan sisa racun dan teh yang berada di lokasi kejadian. Namun demikian, Polres Tulungagung terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif aksi bunuh diri ini.
"Motifnya masih kita selidiki. Untuk sementara korban meninggal karena minum racun," pungkasnya.
*Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.