Pixel Codejatimnow.com

Pria Banyuwangi Terlapor Kasus Pencabulan Ditemukan Membusuk di Hutan Jati

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Eko Purwanto
Sepeda motor yang ditemukan dekat TKP. (Foto: Polsek Siliragung for jatimnow.com)
Sepeda motor yang ditemukan dekat TKP. (Foto: Polsek Siliragung for jatimnow.com)

jatimnow.com - Mayat pria ditemukan membusuk di hutan jati masuk Rencana Pengelolaan Hutan (RPH) Purwosari, Dusun Buluagung, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi.

Identitas mayat pria nahas itu terkonfirmasi bernama Wawan Setiono (35) tinggal di Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.

Dari keterangan polisi, korban merupakan terlapor kasus tindak pidana pencabulan anak usia di bawah umur. Lalu, ditemukan membusuk di hutan jati oleh dua petani saat mencari rumput di dalam hutan, Sabtu (30/4) sore kemarin.

Kapolsek Siliragung AKP Mujiono membenarkan peristiwa penemuan mayat itu. Disampaikan olehnya, jasad korban sudah mengeluarkan bau menyengat.

"Para saksi yang menemukannya mencium bau menyengat saat mencari rumput tak jauh dari TKP penemuan. Setelah ditelusuri ternyata mayat laki-laki," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (30/4/2023).

Dari Keterangan kedua saksi, korban ditemukan dalam keadaan telungkup di bawah pohon. Memakai baju lengan pendek dan celana jins pendek warna biru.

Mujiono menambahkan, turut ditemukan beberapa benda diduga milik korban yang masih melekat padanya.

Baca juga:
Mayat Wanita Ditemukan di Pematang Sawah Probolinggo, Kondisi Tubuh Membusuk

"Terdapat senter kepala dan juga HP merek Samsung yang masih digenggam oleh korban," terangnya.

Berjarak sekitar 500 meter dari TKP penemuan mayat, ditemukan satu unit sepeda motor Honda Supra warna hitam Nopol P 6348 YO. Diduga milik korban.

Dari hasil pemeriksaan luar oleh dokter, masih kata Mujiono, tak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Diperkirakan usia kematian sudah lebih dari tiga hari.

Baca juga:
Pencari Kepiting di Surabaya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

"Terjadi kaku mayat pada tubuh korban. Sempat ditemukan luka robek pada lengan kirinya, namun luka itu diperkirakan disebabkan karena usia mayat," terangnya.

Mujiono menyatakan, keluarga korban menolak dilakukan autopsi lewat pernyataan tertulis bertanda tangan. Mereka pun mengikhlaskan kematian korban sebagai sebuah musibah.

"Setelah proses visum luar selesai, jasad korban langsung kita serahkan kepada keluarga untuk dikebumikan," tandasnya.