Pixel Code jatimnow.com

Daftar Sementara Skuat Persik Kediri hingga Kontainer Misterius Terguling

Editor : Redaksi  
Prosesi manten tebu di PG Modjopanggung Tulungagung.(foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Prosesi manten tebu di PG Modjopanggung Tulungagung.(foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Berita olahraga Persik Kediri segera memulai latihan jelang bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 2023/2024 awal Juli mendatang dan daftar skuatnya paling banyak dibaca pada Sabtu (20/5/2023) kemarin.

Ada juga berita Pabrik Gula Modjopanggung Tulungagung menggelar tradisi adat manten tebu. Serta kontainer yang belum diketahui pemiliknya terguling di Jalan Ikan Dorang, Surabaya.

Redaksi merangkum ketiga berita tersebut.

Persik Kediri Mulai Latihan Minggu Depan, Ini Daftar Sementara Skuat Macan Putih

Persik Kediri segera memulai latihan jelang bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 2023/2024 awal Juli mendatang. Direktur Persik Kediri, Arief Syaifuddin memastikan saat ini tim pelatih sedang menyusun program lengkap untuk persiapan tim menghadapi kompetisi tersebut.

Baca juga:
Kalah Lawan PSIM Yogyakarta, Pelatih Persik Kediri Sebut Kartu Merah Sulitkan Timnya

Awali Musim Buka Giling Pabrik Gula Modjopanggung Gelar Manten Tebu

Mengawali buka giling, PG Modjopanggung Tulungagung menggelar tradisi adat manten tebu. Tradisi ini sudah digelar sejak era kolonial Belanda dan kini menjadi warisan leluhur untuk menandai prosesi buka giling.

Kontainer Misterius Terguling di Jalan Ikan Dorang Surabaya

Baca juga:
Pelatih Persik Kediri Siapkan Beberapa Variasi Main Saat Lawan PSIM

Sebuah kontainer yang belum diketahui siapa pemiliknya terguling di Jalan Ikan Dorang, Surabaya, Sabtu (20/5/2023). Menurut keterangan petugas Dishub Kota Surabaya Anang, ketika dirinya tiba di lokasi sudah tidak mendapati trailer yang mengangkut kontainer tersebut.

 

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan
Politik

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan

PDIP mendengar dan menerima banyak masukan krusial dari civil society dan kalangan akademisi (perguruan tinggi). Masukan tersebut berpusat pada catatan kelam sejarah, khususnya terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.