Pixel Codejatimnow.com

Awali Musim Buka Giling Pabrik Gula Modjopanggung Gelar Manten Tebu

Editor : Aris Setyoadji  Reporter : Bramanta Pamungkas
Prosesi manten tebu di PG Modjopanggung Tulungagung.(foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Prosesi manten tebu di PG Modjopanggung Tulungagung.(foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Mengawali buka giling, PG Modjopanggung Tulungagung menggelar tradisi adat manten tebu. Tradisi ini sudah digelar sejak era kolonial Belanda dan kini menjadi warisan leluhur untuk menandai prosesi buka giling.

Tradisi mantenan tebu, ini diwujudkan dengan sepasang boneka pengantin Jawa. Di mana proses pembuatan boneka manten tersebut, memerlukan ritual khusus yang dilakukan secara turun-temurun. Pembuat boneka manten harus puasa selama empat hari sebelum merangkai boneka, dan pada saat membuat dia tidak boleh tidur hingga boneka selesai dibuat.

"Memang untuk membuat boneka ini ada ritual khusus yang harus dilakukan. Seperti puasa dan tidak tidur ketika merangkai boneka. Dan proses ini sudah menjadi ritual turun-temurun," ujar Sekretaris Serikat Pekerja PG Modjopanggoong Tulungagung, Abdul Basit, Sabtu (20/05/2023).

Setelah boneka manten selesai dibuat, masyarakat akan mengarak boneka dari Dusun Boneng menuju ke PG Modjpanggong. Arak-arakan ini dimeriahkan dengan kembar mayang, sesaji, serta puluhan tebu yang sudah dihias. Selama arak-arakan menuju pabrik, akan diringi musik gamelan, jaranan dan barongan. "Memasuki pabrik, Kepala Tebang Angkut akan menyerahkan manten tebu ke serikat pekerja. Setelah itu diarak di dalam pabrik, diserahkan ke manager keuangan dan ke general manager," terangnya.

Baca juga:
Tulungagung Dipercaya jadi Referensi Industri Tebu Nasional, Khofifah: Potensi Pasar Ekspor

Setelah diarak, boneka manten akan dibawa ke lokasi pengolahan dan instalasi giling. Di mana boneka manten akan diletakan ke atas mesin penggiling berjalan beserta kembar mayang, sesaji, dan puluhan tebu yang sudah dihias. "Selama boneka berjalan ke mesin penggiling, akan diiringi tarian jaranan. Dan setalah itu, akan dilanjutkan dengan resepsi," tuturnya.

Tradisi manten boneka tebu ini memiliki makna filosofis di mana sebagai wujud kekeluargaan serta semangat pekerja agar produksi gula semakin baik dari tahun sebelumnya."Harapan kami sebagai pekerja, tahun ini giling bisa maksimal. Sehingga pabrik bisa untung dan dapat mensejahterakan pekerja serta masyarakat sekitar," paparnya.

Baca juga:
Bank Jatim Teken Kerja Sama dengan Pabrik Gula dan PKTPR Malang, Dukung Pembiayaan Petani Tebu

Sementara itu, Manager Managemen Kualitas PG Modjopanggoong Tulungagung, Juli Tri Hariyadi menambahkan, PG Modjopanggoong akan mulai giling pada 30 Mei 2023 mendatang. Di mana tahun ini, target produksi dari PT Sinergi Gula Nusantara mencapai 7,75 persen. "Adapun tebu yang diling untuk tahun ini mencapai 350 ribu ton," imbuhnya.

Juli mengungkapkan, bahwa tebu yang digiling berasal dari eks PTPN sebanyak 15 persen dan sisanya merupakan tebu rakyat, dari Tulungagung, Trenggalek dan Blitar. "Selama ini, distribusi kami menjangkau pasar lokal dan nasional. Diharapakan kualitas gula yang dihasilkan bisa sesuai standar, dan dapat melampaui target produksi," pungkasnya.