Pixel Codejatimnow.com

Dukung Surabaya Zero Stunting, RSIA Lombok Dua Dua Skrining Tumbuh Kembang Anak

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
RSIA Lombok Dua Dua Skrining Tumbuh Kembang Anak (Foto-foto: RSIA Lombok Dua Dua for jatimnow.com)
RSIA Lombok Dua Dua Skrining Tumbuh Kembang Anak (Foto-foto: RSIA Lombok Dua Dua for jatimnow.com)

jatimnow.com - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Lombok Dua Dua Surabaya menggelar bakti sosial skrining tumbuh kembang anak dan USG gratis.

Bakti sosial itu digelar dalam rangka memperingati HUT ke-19 RSIA Lombok Dua Dua pada Minggu (21/5/2023).

Skrining tumbuh kembang anak gratis tersebut dikhususkan bagi anak berusia di bawah 5 tahun, yang terindikasi masalah stunting. Kegiatan ini bekerjasama dengan bidan Puskesmas Ngagel Rejo, Surabaya, menyasar 20 balita stunting.

Kegiatan sosial ini juga dilakukan langsung dokter spesialis anak yang berpraktek di RSIA Lombok Dua Dua. Mereka menilai beberapa aspek pada skrining tumbuh kembang anak, meliputi aspek fisik seperti panjang badan, berat badan, lingkar kepala. Lalu aspek motorik kasar serta motorik halus hingga aspek berbahasa dan kognitif anak.

Dokter terlebih dahulu mencari tahu penyebab serta penyakit bawaan pada anak yang dapat menyebabkan stunting, sehingga dapat memberikan rekomendasi agar penyebabnya dapat disembuhkan lebih dulu.

"Baru setelah itu berupaya supaya anak tersebut tidak stunting," jelas dr. M. Nadjib Moein, salah satu dokter yang berpatisipasi, melalui siaran tertulis yang diterima jatimnow.com, Senin (22/5/2023).

Kegiatan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menuju target Zero Stunting dan Zero New Stunting di Tahun 2023 ini.

"Kegiatan ini merupakan komitmen dan upaya aktif dari RSIA Lombok Dua Dua untuk memberikan manfaat dalam menangani masalah stunting pada balita yang tinggal di sekitar rumah sakit," ungkap Direktur RSIA Lombok Dua Dua, dr. Caesar Ardianto.

Menurut dr Caesar, melalui skrining tumbuh kembang pada balita stunting, RSIA Lombok Dua Dua juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nutrisi yang seimbang, perawatan kesehatan yang berkualitas bagi ibu hamil, serta pemantauan tumbuh kembang anak sedari dini.

Dia berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Surabaya. Sejumlah orangtua datang untuk melakukan skrining stunting buah hati mereka.

"Ternyata masih ada anak di Surabaya yang menderita stunting. Dan harapannya dengan screening ini, setidaknya membantu memberikan pengobatan yang bisa kami lakukan," sambung Kepala Bagian Penunjang Medis RSIA Lombok Dua Dua, dr Amalia.

RSIA Lombok Dua Dua memiliki dokter spesialis anak. Dokter tersebut akan melakukan pemantauan tumbuh kembang anak selanjutnya.

Baca juga:
30 Orang Tua di Probolinggo Lulus Program SOTH, Apa Itu?

"Mudah-mudahan sesuai dengan target yang ditargetkan karena pada Tahun 2024, bapak wali kota mencanangkan zero stunting," ujarnya.

RSIA Lombok Dua Dua juga dilibatkan oleh Pemkot Surabaya dalam menangani stunting sejalan dengan program pemerintah pusat 2025 Zero Stunting.

Bukan sekadar fasilitas kesehatannya saja, tapi juga sebagai sponsorship atau memberikan bantuan berdasarkan data bayi stunting pada catatan puskesmas setempat.

Berbekal data itulah, rumah sakit juga rutin memberikan asupan gizi seperti biskuit dan susu. Tahun ini program sudah berjalan sejak Februari. RSIA Lombok Dua Dua bersama sejumlah perusahaan memberikan bantuan.

"Jadi, benar-benar kita membantu zero stunting tahun depan," tegasnya.

Soal program USG gratis, kali ini menyasar 19 ibu hamil yang terpilih melalui media sosial Instagram RSIA Lombok Dua Dua.

Dalam program ini, para ibu hamil diberikan layanan konsultasi serta skrining USG bersama dokter spesialis kandungan secara gratis.

Baca juga:
Bupati Lumajang Paparkan Program Atasi Stunting, Mulai Pawon Urip Sampai Gemar Kancing

Dokter menyarankan agar para pasangan suami istri rutin melakukan konsultasi sebelum program kehamilan maupun saat hamil dengan tujuan untuk mencegah bayi stunting.

"Karena, bayi stunting bisa dicegah dari mulai ibu hamil. Jadi, 1000 hari menentukan stunting atau tidak. Awalnya dari kehamilan. Jadi ketika program hamil harus sudah mulai memperhatikan gizinya mulai asupan mineral sampai bayi lahir hingg usia dua tahun," papar dr Amalia.

Pola hidup orang tua juga turut berpengaruh. Seperti gizi maupun sanitasi. Sedangkan tingginya angka stunting di Surabaya sendiri bermula dari masalah sanitasi dan pola makan.

Skrining tumbuh kembang anak dan USG gratis ini merupakan rangkaian kegiatan yang berlangsung selama Mei 2023.

Beragam kegiatan meliputi kontes foto yang mengangkat tema "The Beauty of Motherhood", senam hamil dengan harga spesial Rp19.000, penawaran diskon dan bingkisan bagi pasien, donor darah, terbuka bagi karyawan dan umum.