jatimnow.com- Guru SD dan SMP dari Madura dan Banyuwangi digencar mengikuti pelatihan "Guru Master Revitalisai Bahasa Daerah Madura dan Bahasa Jawa Dialek Osing", di the Alana Hotel Surabaya, sejak 22 sampai 26 Mei 2023 besok.
Pelatihan tersebut digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBJT) dengan tujuan melestarikan warisan budaya sekaligus untuk menjaga bahasa daerah (ibu), dari kepunahan.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Umi Kulsum melalui Bidang KKLP Perlindungan dan Pemodernan Sastra, Yulitin Sungkowati mengatakan, kebahasaan di Indonesia saat ini menghawatirkan.
"Hasil dari pemetaan terdapat 718 bahasa asli daerah di Indonesia. Namun kenyataannya ada 11 bahasa daerah yang telah diidentifikasi atau dinyatakan punah," ungkap Yulitin kepada jatimnow.com, Senin (22/5/2023).
Sedangkan, lanjut Yulitin, bahasa daerah osing dan madura di Jawa Timur itu bertatus rentan punah, sehingga diperlukan revitalisasi bahasa daerah serta perlu peran guru dari dua daerah tersebut.
"Ada empat macam status kebahasaan; aman, rentan, kritis, dan punah. Dan statusnya bahasa Madura dan Osing ini berada di rentan, rentan yaitu masih banyak penutur akan tetapi telah kalah dominasi bahasa lain," jelas Yulitin.
Oleh sebab itu, bersama Dinas Pendidikan dari dua daerah Maduran dan Banyuwangi, Balai Bahasa Jatim menyiapkan pioner-pioner guru master revitalisasi bahasa daerah lewat tahap pelatihan.
"Perwakilan 30 guru SD dan 30 guru SMP dari masing masing guru di 2 kabupaten tersebut. Kami tempa pelatihan terpusat bahasa daerah madura dan osing, dengan wajib menguasai 7 materi ajar bahasa daerah siswa terbaru, yang menyenangkan," lanjutnya.
Baca juga:
BBJT Gelar Festival Teater Berbahasa Daerah, 20 SMA/SMA dan Sanggar Adu Akting
Menurut Yulitin, dari 7 bahan materi ajar siswa SD dan SMP tersebut bakal berbeda dari materi bahasa daerah yang sebelumnya, serta akan lebih menyenangkan karena siswa diberi keleluasaan untuk memilih 1 diantara 7 materi yang diminatinya.
Adapun materi yang diajarkan dalam kegiatan revitalisasi bahasa daerah kepasa siswa tersebut diantaranya adalah;
1. Mendongeng,
2. Menulis cerita pendek (cerpen),
3. Menulis puisi,
4. Komedi tunggal (stand up comedy),
5. Menembang,
6. Berpidato
7. Menulis aksara daerah
"Porsi jam pengajaran di sekolah nanti sesuai pelajaran muatan lokal dan siswa yang sudah mendapatkan 7 materi akan diberi kebebasan memilih materi 1 sesuai dengan minat bakat," rinci Yulitin.
Baca juga:
FTBI, Ikhtiar BBJT Lestarikan Bahasa Daerah di Jawa Timur
Sehingga, dari revaluasi pembelajaran bahasa daerah (madura dan osing) ini nanti para siswa dituntun mengikuti pembelajaran di luar metode menghafal buku, tetapi diarahkan bisa lebih ekspresif saat belajar agar lebih terampil di ingatan
"Alumni dari pelatihan guru master revitalisasi bahasa daerah madura dan osing nanti juga diberikan kewajiban mengetok tularkan materi guru master revitalisasi bahasa daerah, ketika sampai di daerahnya masing - masing melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)," pungkas Yulitin
Sekedar informasi, untuk siswa nantinya akan diikutkan dalam lomba bahasa daerah, mengacu pada 1 pilihan dari ke- 7 poin materi. Dihelat berjenjang mulai di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai terakhir nasional pada bulan Februari tahun 2024.