Pixel Codejatimnow.com

1000 Sapi di Jombang Divaksin Lumpyvax Jelang Idul Adha

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Proses penyuntikan vaksin Lumpyvax oleh dokter dari Dinas Peternakan, Jombang ke kandang sapi milik peternak. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Proses penyuntikan vaksin Lumpyvax oleh dokter dari Dinas Peternakan, Jombang ke kandang sapi milik peternak. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ribuan sapi kurban dilakukan penyuntikan vaksin Lumpyvax oleh Dinas Peternakan Kabupaten Jombang jelang hari raya Idul Adha.

Penyuntikan vaksin Lumpyvax ini digunakan untuk mengantisipasi wabah penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Sehingga sapi yang dijadikan hewan kurban bisa dipastikan sehat dan dagingnya layak untuk dikonsumsi.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang Azis Darianto mengatakan, seminggu yang lalu pihaknya menerima alokasi vaksin LSD dari Pemerintah Provinsi Jatim. Jumlah vaksin Lumpyvax yang diterima sebanyak 1.000 dosis, atau lebih tepatnya untuk 1.000 ekor sapi.

"Kita sudah aplikasikan terutama pada sapi jantan untuk calon hewan kurban. Sehingga kita harapkan, pada sapi-sapi yang akan dikurbankan, dalam kondisi sehat dan terbebas dari penyakit berbahaya seperti LSD maupun PMK," ungkapnya, Selasa (23/5/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, vaksin Lumpyvax ini diprioritaskan untuk sapi jantan yang bakal dijadikan hewan kurban pada saat idul adha nanti.

"Yang jadi prioritas adalah sapi jantan, calon kurban yang ada di sekitar Jombang, baik itu milik peternak maupun pedagang," ujarnya.

Ia mengaku wabah penyakit LSD ini sudah merebak di Jombang sejak beberapa bulan yang lalu. Terutama pada bulan Februari, Maret dan April. Dan pada bulan Mei kasus LSD di Jombang sudah dalam kondisi terkendali.

"Pada bulan April kemarin ada penurunan kasus yang cukup signifikan. Dan bulan Mei ini sudah terkendali, artinya ada satu, dua penambahan dalam kondisi wajar dan bisa dikendalikan," paparnya.

Meski demikian, ia mengaku pemberian vaksin Lumpyvax pada sapi jantan ini merupakan bentuk upaya pencegahan.

Baca juga:
5 Sapi di Tulungagung Mati Mendadak, 1 Ekor Positif Antraks

"Jadi ini merupakan upaya pencegahan, sapi yang divaksin ini dalam kondisi sehat, dan bisa memunculkan kekebalan," katanya.

Selain itu, pihaknya mengimbau pada para peternak untuk yang belum dilakukan vaksin Lumpyvax. Diharapkan bersabar. Lantaran vaksin tahap selanjutnya akan turun di bulan Juni.

"Jatah vaksinnya memang bertahap, tidak seperti PMK kemarin yang vaksinnya sudah cukup banyak dan sudah teraplikasikan ke mayoritas ternak sapi," ucapnya.

Lantaran jumlah vaksin Lumpyvax terbatas, pihaknya mengaku nantinya Dinas Peternakan akan melakukan pengawasan pada sejumlah hewan ternak yang akan dijadikan kurban.

Baca juga:
Harga Telur, Ayam dan Bawang Masih Tinggi, Ini Penjelasan Pedagang Pasar di Kediri

"Nanti pada H-10 sebelum Idul Adha kita akan menerjunkan tim di masing-masing kecamatan untuk cek ke lapangan maupun ke peternak dan lapak pedagang yang ada di jalan-jalan," paparnya.

Pihaknya mengaku jumlah kasus LSD mulai awal hingga kini ada sekitar 1800 kasus. Namun sebagian besar sudah menunjukkan kesembuhan.

"Tinggal beberapa ekor, gak sampai 100, yang masih dalam pemantauan. Dan ada beberapa kematian, dan paling banyak usia muda (sapi anakan) sapi-sapi dibawa usia 6 bulan," pungkasnya.