Pixel Codejatimnow.com

Temuan Pesawat di Perairan Lamongan Diyakini Peninggalan Perang Dunia II

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Warga setempat saat melihat secara seksama bangkai kapal yang berhasil di bawah ke kepi pantai. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Warga setempat saat melihat secara seksama bangkai kapal yang berhasil di bawah ke kepi pantai. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Penemuan bangkai pesawat di perairan utara Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan menggegerkan warga setempat. Meski begitu, pesawat tersebut belum bisa teridentifikasi asal-usulnya.

Namun, menurut Sekretaris DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lamongan, Ma'mun Murod menyakini bahwa bangkai pesawat itu masih ada hubungannya dengan Desa Weru.

Beber Murod, dulu di Desa Weru pernah ada pangkalan militer yang diduga didirikan oleh pasukan sekutu. Tempat itu kini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Tangsi.

"Dulu di Desa Weru pernah ada pangkalan militer yang cukup besar. Namanya Tangsi, yang kini lokasinya berada di sekitaran pasar atau TPI Desa Weru," jelasnya, Selasa (23/5/2023).

Tak ayal warga pun meyakini bila pesawat tersebut merupakan peninggalan dan sisa terjadinya perang dunia kedua.

Baca juga:
Berita Trending Pekan Ini: Nomor 2 Memang Bikin Kaget

Di sisi lain, menurut Danramil 0812/17 Paciran, Kapten Kav Sumaji, pihaknya tak mau berspekulasi lebih jauh perihal penemuan pesawat diduga peninggalan perang dunia dua tersebut.

Ia pun belum bisa memastikan dan masih menunggu pihak terkait untuk memeriksa kebenaran asal-usul pesawat tersebut. Meski begitu, ia meyakini pesawat tersebut merupakan jenis pesawat tempur.

Baca juga:
Material Pesawat Temuan Nelayan Lamongan Masih Terlihat Kokoh

Danramil Paciran itu juga menyebut bahwa kawasan pesisir pantai utara ini kerap dijadikan sebagai jalur peperangan saat Perang Dunia II terjadi. Sehingga, saat itu banyak pesawat serupa yang melintasi perairan Laut Jawa.

Pesawat tersebut ditemukan oleh nelayan setempat, kemudian berhasil di bawa ketepi pada Senin (22/5/2023). Terlihat, bangkai pesawat tak utuh dan menyisakan bagian depan dan separuh bagian sayap.