jatimnow.com - Kuliner Manuk Kowak bisa dijajal kala berkunjung ke Kabupaten Lamongan. Mendengar namanya saja sudah bikin penasaran. Namun jangan salah, soal rasa dan sensasi kuliner ini sangat nikmat.
Selain Manuk (burung) Kowak yang menjadi primadona, sambal asamnya juga menjadi jagoan di warung milik Mbah Muntiah (70) yang terletak di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan.
Manuk Kowak adalah burung liar yang banyak ditemukan di waktu-waktu ketika petani tambak mulai menguras air tambaknya untuk berganti menanam padi. Burung-burung ini biasanya memburu ikan-ikan yang ada di tambak warga.
Kuliner ini cukup langka. Kendati burung ini tidak dijual layaknya lauk lainya namun kuliner Manuk Kowak tidak diolah setiap hari.
"Kalau ada yang setor saja, nggak setiap hari. Burung ini biasanya didapat dari petani setempat," beber Mbah Muntiah, Senin (5/6/2023).
Baca juga:
Bakso Berkuah Rawon di Sidoarjo Ternyata Rasanya Maknyus, Mau Coba?
Meski begitu, Mbah Muntiah mengaku telah membuka usaha sejak 30 tahun silam atau 1988. Maka, warga pun tak salah jika menyebut olehan Manuk Kowak Mbah Muntiah ini sebagai kuliner legendaris. Cara olahnya pun relatif sederhana.
"Burungnya itu dibersihkan untuk kemudian dimasak lalu digoreng. Nanti disajikan dengan bumbu sambal asam, pedas tidaknya tergantung permintaan," imbuhnya.
Untuk satu porsi sambal Burung Kowak ini, Mbah Muntiah menjualnya dengan harga Rp30 ribu. Harga itu sudah termasuk minum dan ambil nasi sepuasnya.
Baca juga:
Video: Kuliner Soto Otot Legendaris di Jimerto
Salah satu penikmat Manuk Kowak, Rokhmad mengaku bahwa sepintas tekstur rasa manuk kowak seperti daging bebek yang gurih dan sedikit alot serta berwarna kemerahan.
"Burung Kowak ini rasanya seperti bebek tapi dagingnya lebih banyak, bumbu dan rasanya maknyus," bebernya seusai menikmati kuliner sambal Manuk Kowak.