jatimnow.com - Mobil balap rakitan street mini 4WD kini kembali ramai di Indonesia. Banyak masyarakat, terutama generasi tahun 1990-an termasuk di Kediri yang bernostalgia dengan mainan ini sekaligus berolahraga.
Di Kediri, komunitas street mini 4WD ini cukup aktif bertemu, bermain dan berolahraga bersama. Mereka juga bergabung dengan wadah besar bernama PlayOn.
Saat ini, komunitas PlayOn regional Kota Kediri memiliki anggota terdaftar sebanyak 50 orang. Mulai anak-anak hingga dewasa. Para anggotanya bertemu setidaknya 2 kali dalam sebulan di Taman Brantas dan Taman Tempurejo.
"Komunitas kita juga sekaligus mengajak bernostalgia. Anggotanya rata-rata pria dewasa yang sudah memiliki anak, ingin kembali mengingat kenangan masa kecil saat bermain mobil mini 4WD," kata anggota PlayOn regional Kota Kediri, Jaenal Arifin, Minggu (11/6).
Sementara itu, founder sekaligus ketua umum komunitas PlayOn Indonesia, Rangga Marvel yang sempat hadir di Kediri beberapa waktu lalu mengatakan, street mini 4WD muncul karena terinspirasi dari film anime yang populer pada tahun 90an, yakni Dash! Yankuro.
Dalam film itu, karakter utamanya harus mengontrol laju mobil mini 4WD mereka menggunakan guide stick. Hal inilah yang sekaligus merupakan pembeda dengan permainan mini 4WD pada umumnya, yang hanya dimainkan di sebuah track dan pemilik menunggu mobil melaju untuk menyelesaikan putarannya.
Jadi, untuk memainkan street mini 4WD ini, mereka perlu mengendalikannya dengan menggunakan stick khusus mirip tongkat golf untuk membelokkan laju mobil balap rakitan ini. Kemudian mereka juga harus melewati sejumlah rintangan.
Meski terinspirasi dari film anime permainan street mini 4WD pertama kali populer di Italia. Awal mulanya, terdapat sekelompok anak di Kota Messina, Pulau Sicily yang mencoba melakukan eksperimen dengan melakukan balapan Mini 4WD di jalan seperti yang terdapat di animasi Dash! Yonkuro.
Hobi ini kemudian menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Komunitas street mini 4WD di Indonesia ini kemudian lahir 2017 lalu di Kota Surabaya.
Baca juga:
Pria Ponorogo Bisnis Koi Raup Omzet Rp5 Juta Sehari, Belajar ke Jepang
Rangga menyebut, dalam permainan ini, para runner dapat bersaing untuk mendapatkan catatan waktu terbaik, dengan melewati sejumlah rintangan yang ditandai dengan cone. Menabrak cone atau keluar jalur akan membuat catatan waktu bertambah dan posisi runner akan turun.
"Street mini 4WD in menggabungkan unsur olahraga lari, sedikit hockey dan juga mainan Mini 4 WD itu sendiri. Nama komunitas yang menaungi ini adalah PlayOn atau sebuah kata dari bahasa jawa yang berarti berlari (playon)," tambahnya.
Menurut Rangga, komunitas PlayOn menggelar Run Session secara periodik, di mana mereka nantinya saling menjajal ketrampilan, bisa dalam endurance, duel, time attach hingga estafet.
Lalu, berapa banyak biaya yang dihabiskan untuk hobi ini?
Baca juga:
Kisah ASN Jember Sukses jadi Peternak Burung, Usahanya Sempat Diprotes Keluarga
Rangga mengaku untuk biaya yang dihabiskan sebenarnya terbilang mahal.
"Kalau dihitung hanya Rp50-180 ribu untuk kondisi standar, namun untuk menambah asesoris maka harus merogoh gocek lebih dalam lagi," terangnya.
Namun lebih dari itu, Rangga menyebut, komunitas seperti ini mampi memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi kesehatan namun juga dari segi sosial yaitu memberikan ruang bagi para remaja untuk melakukan hal-hal yang positif.
"Dampaknya luar biasa, remaja dapat terhindar dari aktivitas negatif yang merugikan, lalu bagi anak-anak tentunya dapat mengikis mereka dari penggunaan gadget," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-59295-mengenal-komunitas-street-mini-4wd-nostalgia-mainan-masa-kecil