Pixel Code jatimnow.com

PT Cargill Beri Pelatihan Warga Manyar Gresik jadi Laskar Cegah Stunting

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sahlul Fahmi
Acara inaugurasi Laskar Cegah Stunting (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow com)
Acara inaugurasi Laskar Cegah Stunting (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow com)

jatimnow.com - Sebanyak 25 warga Manyar kompleks, dilatih menjadi Laskar Cegah Stunting. Mereka dibekali pengetahuan tentang pencegahan stunting dari hulu, yakni dengan berbagi pengetahuan kepada anak-anak muda mengenai kesehatan lingkungan hingga pengetahuan gizi.

Pelatihan yang digelar 17 sampai 20 Juni ini diselenggarakan oleh PT Cargill bekerja sama dengan Lembaga Penala Samahita Parma dan didukung oleh pemerintah setempat, untuk mendorong pemberdayaan masyarakat desa.

Menurut Admin and Relations Manager PT Cargill Indonesia, Adi Suprayitno, keterlibatan Cargill di dalam pembentukan Tim Laskar Cegah Stunting merupakan bentuk komitmen Cargill untuk turut membangun masyarakat yang berkelanjutan, dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan lokal.

"Untuk itu, Cargill secara aktif mendorong terbentuknya tim yang berakar dari pemberdayaan masyakarat serta turut terlibat di dalam upaya edukasi, pelatihan dan sosialiasi bersama dengan para mitra," ujar Adi, di acara Inaugurasi Laskar Cegah Stunting, Selasa (20/6/2023).

Dijelaskan, salah satu tugas tim Laskar Cegah Stunting tersebut adalah mendata potensi-potensi yang dapat memicu stunting. Selain memberikan edukasi kepada warga yang sedang hamil maupun punya anak kecil.

"Dari temuan-temuan potensial tersebut, baru dirumuskan apa yang akan dilakukan, misal ada problem lingkungan seperti sanitasi yang kurang sehat, nah di situ Cargill masuk, mengintervensi bersama pihak desa dan pemerintah tentunya," imbuh dia.

Sementara itu, Project Leader Penala Samahita Parma, Andri Siswanto menjelaskan pelatihan yang diberikan pada 17-20 Juni merupakan program orientasi awal atau pembekalan sebelum komunitas Laskar Cegah Stunting bekerja secara sistematis di wilayah desa.

Baca juga:
Gencar Turunkan Stunting, Pemkab Jember Minta TPPS Buka Info Fakta Lapangan

"Dengan harapan, komunitas ini yang nantinya berperan aktif dan berkontribusi di desa dalam paya pencegahan maupun upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting di wilayah desa dengan beragam aksi nyatanya," ujar Andri.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Titik Ernawati mengapresiasi langkah Cargill dan Penala.

Diharapkan, dengan pelibatan masyarakat, pencegahan stunting bisa lebih masif dan Gresik bisa bebas stunting lebih cepat.

Baca juga:
Pemkab Jember Evaluasi Kinerja TPPS dalam Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting

"Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 21,6%, dimana Pemerintah Indonesia mencanangkan target penurunan angka prevalensi stunting hingga 14% di tahun 2041," Ujar Titik.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Gresik Abu Hasan menyebut, berdasarkan Peraturan Bupati Gresik Nomor 59 Tahun 2022 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, alokasi anggaran desa sangat dimungkinkan bahkan wajib untuk menangani dan mencegah stunting.

"Bahkan jika perlu disuplai bahan makanan hingga pengobatan kepada warga yang punya anak dengan potensi stunting," ujar Abu Hasan.