Pixel Codejatimnow.com

Mas Dhito Targetkan ODF di Kediri 100 Persen, Stop BAB Sembarangan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito dalam acara deklarasi ODF di kawasan wisata Kali Bendo, Ringinrejo. (Foto: Humas Pemkab Kediri for jatimnow.com)
Mas Dhito dalam acara deklarasi ODF di kawasan wisata Kali Bendo, Ringinrejo. (Foto: Humas Pemkab Kediri for jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta seluruh masyarakatnya stop buang air besar sembarangan (BAB). Ia menargetkan seluruh desa Open Defecation Free (ODF) pada 2024.

Capaian ODF di Kabupaten Kediri hingga pertengahan 2023 sebanyak 318 desa dari 343 desa yang ada. Jumlah tersebut mengalami peningkatan lebih dari 15 persen dari tahun sebelumnya.

"Masih ada 26 desa yang masih menjadi PR, harapannya 2024 sudah tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan," kata Mas Dhito dalam acara deklarasi ODF di kawasan wisata Kali Bendo, Ringinrejo, Rabu (21/6/2023).

ODF merupakan salah satu komponen dalam STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Artinya, program ini mendorong pencapaian kondisi sanitasi total di masyarakat melalui perubahan perilaku yang higienis.

Mas Dhito pun mendorong setiap camat, terutama yang wilayahnya belum tuntas ODF untuk aktif melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak buang air besar sembarangan.

"Saya juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri untuk tidak membuang air besar sembarangan," tutur Mas Dhito.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menerangkan, STMB merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis melalui pemberdayaan masyarakat.

Baca juga:
Pemkab Kediri Kembali Terima Opini WTP ke-8 dari BPK

Harapannya, program tersebut dapat mencegah munculnya penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi termasuk stunting.

Pada 2023 ini, lanjut Ahmad Khotib, terdapat penambahan 10 kecamatan ODF sehingga keseluruhan dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, 17 kecamatan dinyatakan telah ODF dan masih tersisa 9 kecamatan.

Selain penambahan 10 kecamatan ODF, terdapat penambahan 50 desa ODF dan satu desa STBM yakni Desa Mejono di Kecamatan Plemahan.

Guna mencapai target pencapaian 100 persen ODF sebagai instruksi bupati, beberapa upaya dilakukan diantaranya yakni dengan gerakan gerakan stop buang air besar sembarangan di semua desa termasuk warga sekolah di sarana pendidikan dalam rangka mewujudkan Desa ODF.

Baca juga:
Nglencer Ning Pendopo, Warga Doakan Mas Dhito Bisa Lanjutkan Pembangunan Kediri

Kemudian, camat diminta membentuk tim Pokja sanitasi yang memantau STBM serta melaporkan ke kabupaten. Desa dapat mengalokasikan anggaran dana desa untuk kegiatan sanitasi terutama jambanisasi.

"Menjadi PR bersama, masih ada 8.412 KK yang masih belum punya akses jamban yang sehat. Itu menjadi tugas kita ke depan," beber Ahmad Khotib.

Selain deklarasi ODF yang melibatkan kepala desa dan camat di Kabupaten Kediri, dalam acara  tersebut bupati menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 kecamatan dan 50 desa tambahan yang dinyatakan telah ODF.