Pixel Codejatimnow.com

Tips Memiliki Hidung Mancung Tanpa Operasi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Treatment hidung mancung bersama dr. Yuly Lie Jaya M. Biomed (AAM) (Foto: Klinik Wijaya Farma/jatimnow.com)
Treatment hidung mancung bersama dr. Yuly Lie Jaya M. Biomed (AAM) (Foto: Klinik Wijaya Farma/jatimnow.com)

jatimnow.com - Memiliki hidung mancung kerap kali menjadi dambaan banyak orang, tak hanya perempuan, bahkan juga laki-laki. Ternyata ada tips memiliki hidung mancung tanpa operasi.

Biasanya hidung mancung memang di dapat dari faktor genetik atau keturunan, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia kecantikan, hidung mancung-pun bisa didapatkan dengan melakukan perawatan.

Tak perlu melakukan operasi, Klinik Wijaya Farma Skincare Sidoarjo memperkenalkan perawatan andalannya yaitu Korean Nose Lift untuk mewujudkan hidung mancung proporsional dan natural.

Founder sekaligus Head Doctor Klinik Wijaya Farma Skincare Sidoarjo, dr. Yuly Lie Jaya M. Biomed (AAM) mengungkapkan bahwa perawatan ini aman untuk dilakukan, karena tanpa operasi, minim rasa sakit, proses cepat dan hasilnya juga akan langsung terlihat setelah tindakan dilakukan.

"Pemilihan benang berkualitas juga sangat berpengaruh untuk hasil yang di dapatkan nanti, nah di Klinik Kecantikan Wijaya Farma Skincare Sidoarjo ini kita menggunakan benang yang diimpor langsung dari Korea hingga Eropa yang memiliki ketahanan hingga 2 tahun lamanya," ujarnya, Senin (26/6/2023).

Baca juga:
7 Ide Aktivitas Seru saat Libur Lebaran bersama Sanak Saudara

Klinik Wijaya Farma Skincare menjadi salah satu klinik kecantikan Sidoarjo yang memiliki treatment threadlift, salah satunya untuk hidung.

Bukan sulap ataupun sihir namun treatment ini di lakukan langsung oleh dokter yang berkompetensi lebih dari 17 tahun lebih dalam bidang antiaging medicine.

Baca juga:
10 Tips Aman dan Nyaman saat Perjalan Mudik Lebaran 2024

"Perawatan Korean Nose Lift ini sangat efektif dilakukan dibandingkan dengan operasi plastik yang akan merogoh kocek lebih banyak dan membutuhkan masa pemulihan yang lebih lama," imbuh dr Yuly.