Pixel Codejatimnow.com

Mas Abu Tinjau Jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri, Alhamdulillah Wis Nyambung Cah!

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Kolase tangkapan layar saat Mas Abu meninjau Jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri. (Instagram @abdullah_abe)
Kolase tangkapan layar saat Mas Abu meninjau Jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri. (Instagram @abdullah_abe)

jatimnow.com - Progres jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri sejauh ini sudah mencapai 80 persen. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebut saat ini jembatan tersebut telah tersambung.

Mas Abu sapaan akrab wali kota baru saja mengunggah video di Instagram pribadinya @abdullah_abe, saat ia meninjau proyek pembangunan Jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri yang dikerjakan oleh BUKAKA dan Baja Titian Utama.

Dalam videonya itu Mas Abu menyebut bahwa saat ini jembatan sudah tersambung. Baja berwarna merah itu terlihat membentang di atas Sungai Brantas dari sisi timur ke barat.

“Ini sekarang sudah tersambung antara alun-alun (timur) ke Bandar (barat). Tinggal nyambungin ke jalan, setelah itu bisa dipakai nanti Agustus,” kata Mas Abu, Rabu (5/7/2023).

Saat ini menurut Mas Abu, proses pembangunan jembatan sudah mencapai 80 persen. Tinggal memasang sisa girder, cor dan gelar aspal.

Baca juga:
Petugas Pemilu di Kediri Meninggal, Sempat Ngeluh Lemas Sebelah

Nantinya jembatan ini memiliki lebar 12 meter, ditambah 1 meter trotoar kanan kiri. Hampir dua kali lipat dari jalan lama. Jadi lebih lebar dan tidak ada penyempitan, jembatan sama jalannya lurus.

“Sesuai jadwal harusnya selesai Oktober. Tapi kita minta Agustus agar segera bisa digunakan agar perekonomian bisa makin lancar,” tandasnya.

Baca juga:
Revitalisasi Alun-Alun Kota Kediri Mandek, Curhat Pedagang Bikin Trenyuh

Untuk diketahui, proyek pembangunan Jembatan Bandar Ngalim Kota Kediri ini dimulai sejak 25 September tahun lalu dengan menggunakan anggaran APBN. Proyek dikerjakan oleh Proyek dikerjakan oleh BUKAKA dan Baja Titian Utama dengan target pengerjaan selama setahun.

Jembatan Bandar Ngalim lama sendiri dibangun sejak 1973. Fungsi jembatan ini cukup vital, karena tidak hanya dilalui kendaraan pribadi, tapi juga kendaraan umum. Selain akses bagi warga setempat, jembatan paling padat ini juga menjadi jalur penghubung Tulungagung-Nganjuk, Tulungagung-Surabaya maupun sebaliknya.