Pixel Code jatimnow.com

Netfid Jatim: Pemilih Muda Harus Menjadi Pelaku Penting pada Pemilu 2024.

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Koordinator Divisi Demokrasi dan Kepemiluan Network for Indonesian Democratic Society ( Netfid ) Jawa Timur, Dodik Harnadi.. (Foto : Dr. Dodik Harnadi, M.Sosio for jatimnow.com)
Koordinator Divisi Demokrasi dan Kepemiluan Network for Indonesian Democratic Society ( Netfid ) Jawa Timur, Dodik Harnadi.. (Foto : Dr. Dodik Harnadi, M.Sosio for jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Pemilu 2024 adalah ajang para pemilih muda menunjukkan eksistensi dalam demokrasi. Hal ini ditekankan Koordinator Divisi Demokrasi dan Kepemiluan Network for Indonesian Democratic Society ( Netfid ) Jawa Timur, Dodik Harnadi.

"Saya kira pemilu 2024 adalah momentum para pemilih muda untuk berpartisipasi secara aktif dan berkualitas karena mereka adalah aktor penting di dalamnya," ungkap Dodik Harnadi (36), Minggu (9/7/23).

Menurut Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga tersebut, lebih 50 persen pemilih pada pemilu 2024 adalah pemilih muda yang berasal dari generasi milenial dan generasi Z.

Seperti dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), sebanyak 66.822.389 atau 33,60% pemilih 2024 berasal dari generasi milenial. Sementara sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total daftar pemilu tetap (DPT) pemilu 2024 adalah generasi Z.

Dodik melanjutkan penjelasan bahwa besarnya suara pemilih muda dari gen Y (generasi milineal) dan gen Z harus disikapi secara bijak oleh kedua generasi.

Baca juga:
Bawaslu Jatim Luncurkan Rumah Data Pilkada Serentak 2024

Menurutnya, partisipasi kaum muda akan selalu menjadi diskursus hangat dalam konteks politik. Sikap prasangka yang ditujukan kepada kaum muda harus ditanggalkan karena sudah saatnya kaum muda berpartisipasi secara aktif agar demokrasi berjalan dengan baik.

Dodik berharap selain menjadi pemilih, para pemuda juga turut serta dalam partisipasi prosudural.

"Para pemuda tidak hanya sekedar sebagai penyumbang suara, namun juga sebagai partisipan prosedural ke arah substansial," tuturnya.

Baca juga:
KPU Sebut Coklit di Ponorogo Rampung Batas Waktu Berakhir, Ini Hasilnya

"Jadilah pemilih cerdas yang terlibat dalam proses demokrasi melalui segala pertimbangan rasional yang bertanggung jawab. Tidak hanya sebagai penyemarak namun menjadi pelaku penting yang berkualitas pada pemilu mendatang," tambahnya.