Pixel Codejatimnow.com

Menyusuri Tanjakan Ijen Geopark, Magnet Baru Pendakian Turis di Jawa Timur

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ni'am Kurniawan
Trek menanjak yang tak terlalu panjang ini juga nampaknya cukup diminati oleh turis mancanegara.(Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Trek menanjak yang tak terlalu panjang ini juga nampaknya cukup diminati oleh turis mancanegara.(Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pendakian ke Kawah Ijen Banyuwangi ini menjadi magnet baru bagi traveler, pendaki lokal, hingga turis mancanegara.

Spot wisata yang berlokasi di Banyuwangi dan berbatasan dengan Bondowoso ini memiliki trek yang pendek. Pengelola menyebut jika rute ini hanya sekitar tiga kilometer.

Sebelum memasuki trek penanjankan, pengunjung wajib membeli tiket di pintu masuk. Medan jalan yang didominasi batu kerikil dan pasir semakin membuat rasa aman bagi pendaki, karena tidak khawatir dengan tanah yang basah.

Bahkan bagi pendaki yang tak kuat melakukan penanjakan, warga sekitar Kawah Ijen menyediakan "Taxy Ijen" sebuah gerobak dorong bertenaga manusia. Sehingga wisatawan tetap bisa menikmati panorama Kawah Ijen tanpa harus berjalan.

Wisatawan dapat memanfaatkan "Taxy Ijen" ini dengan harga antara Rp800 ribu - Rp1 juta pulang pergi. Atau antara Rp500 ribu - Rp750 ribu saat naik, dan antara Rp 200 ribu - 300 ribu ketika turun.

Keindahan pemandangan, kekayaan flora dan fauna, ditambah dengan tanjakan rute menuju puncak, menjadikan wisata tersebut menjadi lebih menantang.

Ya, meskipun tidak panjang, trek pendakian Kawah Ijen didominasi dengan tanjakan. Siapkan dengkulnya (lututnya) ya maszeh!

Tanjakan tersebut bahkan diakui oleh salah satu wisatawan asal Jakarta, Amel. Ia mengakui, trek Kawah Ijen cukup menguras tenaga.

"Nggak ekspek sih sebenarnya, saya kira seperti tempat wisata yang nggak terlalu tinggi, makanya ini tetep pakai dres temen saya pakai rok," ucap Amel, saat ditemui di pos 3 penanjakan saat istirahat, Sabtu (8/7/2023).

Baca juga:
Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2023, Ratusan Pesepeda Telusuri Track Kawah Ijen

Ia juga menambahkan, ketertarikannya berkunjung ke kawasan taman dunia ini sebagaimana pengumuman UNESCO yang menetapkan kawasan tersebut sebagai satu-satunya lokasi menyalanya api biru.

"Sengaja dari Jakarta kesini, awalnya ingin ke Bali, tapi lihat cuaca penyeberangan kapalnya jadi kesini. Sekalian pingin tahu blue fire," kata Amel.

Trek menanjak yang tak terlalu panjang ini juga nampaknya cukup diminati oleh turis mancanegara. Bahkan, banyak dari mereka yang mengabadikannya dalam foto.

Salah satunya Alene, salah satu turis asal Belanda yang memilih Kawah Ijen sebagai rute berliburnya. Ia mengaku penyuka tantangan, Kawah Ijen jadi pilihannya.

Baca juga:
Keindahan Ijen Geopark Dikukuhkan Global UNESCO

"Sangat simpel, saya penyuka olahraga dan penyuka alam," kata Alene.

Ia juga menambahkan, jika kunjungannya kali ini adalah yang kedua kali. Dan selalu terpuaskan dengan panorama alam hijaunya kawah karena kandungan asam yang tinggi tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan salah satu wisatawan asal Filipina Dolores. Ia mengakui kunjungan pertamanya kali ini adalah untuk mengeksplor aneka ragam flora di sana.

"Kepo sama tanaman-tanaman dan hutan disini. Makanya sampai bawa drone dia," kata Hadi, tourgaet Dolores.