jatimnow.com - Bondowoso, menyimpan beragam destinasi wisata, perpaduan pesona alam yang indah, budaya, hingga kuliner khas yang telah mendunia.
Kabupaten di ujung timur Jawa Timur ini bukan hanya dikenal karena Blue Fire, atau Kota Tape dan Republik Kopi. Lebih dari itu, dengan paket lengkap yang dimilikinya, daerah yang berada di kawasan pegunungan Ijen-Raung ini sangat layak untuk dikunjungi. Bondowoso tak kalah cantik dari Banyuwangi, Kota Batu atau kota-kota lain di Jawa Timur.
Kawah Ijen, Pesona Dunia di Ujung Timur Jawa
Salah satu destinasi unggulan Bondowoso adalah Kawah Ijen. Berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat kota, kawasan ini sudah mendunia berkat fenomena alam “blue fire” atau api biru yang hanya ada dua di dunia, yaitu di Ijen dan Islandia.
Selain itu, danau kawah berwarna hijau toska yang dikelilingi tebing batuan vulkanik menjadikan kawasan ini magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Tak hanya panorama, jalur pendakian menuju puncak Ijen juga menyajikan pengalaman mendebarkan sekaligus menyenangkan.
Kawah Wurung, Savana Eksotis ala Afrika
Tak jauh dari Kawah Ijen, terdapat Kawah Wurung yang menghadirkan hamparan padang savana dan bukit hijau. Meski disebut “kawah”, kawasan ini sebenarnya merupakan lahan bekas vulkanik yang aman untuk dikunjungi.
Panorama hijau yang luas membuatnya kerap dijuluki sebagai “Afrika van Java” versi Bondowoso. Tempat ini menjadi surga bagi pecinta fotografi, pendaki pemula, maupun wisatawan yang ingin sekadar bersantai menikmati alam.
Air Terjun Kalipait, Kesegaran dari Lereng Ijen
Bagi pencinta wisata air, Air Terjun Kalipait bisa menjadi pilihan. Terletak di kawasan hutan lindung, air terjun ini menghadirkan suasana sejuk dengan aliran air yang jernih dan menyejukkan. Keindahan alam sekitarnya yang asri menjadikannya lokasi favorit untuk berfoto maupun melepas penat setelah menjelajahi Kawah Ijen.
Baca juga:
Jenazah Pendaki asal SMKN 5 Jember Dievakuasi dari Gunung Saeng
Kebun Kopi Bondowoso, Cita Rasa yang Mendunia
Selain keindahan alam, Bondowoso juga terkenal dengan perkebunan kopinya. Kopi Arabika Java Ijen Raung yang dihasilkan daerah ini telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) dan dikenal dengan cita rasanya yang khas. Bahkan, kopi ini mendapat julukan “Kopi Bulan Madu” karena dipercaya memiliki khasiat meningkatkan stamina.
Perkebunan kopi yang tersebar di kawasan pegunungan Ijen-Raung juga menjadi destinasi wisata edukasi, di mana wisatawan bisa belajar proses pengolahan kopi sekaligus mencicipi seduhan kopi langsung dari sumbernya.
Tari Molong Kopi dan Singo Ulung, Kekayaan Budaya yang Tetap Lestari
Bondowoso juga menawarkan pengalaman wisata budaya. Tari Molong Kopi, tarian tradisional yang berasal dari bahasa Madura “molong” yang berarti memetik, menggambarkan aktivitas masyarakat Bondowoso dalam memanen kopi. Tarian ini kerap ditampilkan dalam festival maupun acara promosi kopi Bondowoso.
Baca juga:
Bunga Bangkai Ditemukan di Bondowoso, Aroma Busuk Tercium hingga 20 Meter
Selain itu, ada pula kesenian tradisional Singo Ulung yang sarat nilai sejarah. Kesenian ini menceritakan kisah pertarungan Kiai Singo Ulung dengan Juk, seorang penguasa desa, yang kemudian berakhir dengan Juk menjadi murid Kiai Singo Ulung. Hingga kini, tarian Singo Ulung masih dipentaskan dalam upacara adat bersih desa maupun peringatan hari jadi Bondowoso.
Tape Bondowoso, Oleh-Oleh Legendaris
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Bondowoso tanpa membawa pulang oleh-oleh khasnya. Tape Bondowoso, olahan singkong yang difermentasi, sudah dikenal sejak lama sebagai buah tangan favorit wisatawan. Rasanya yang manis legit dan teksturnya yang lembut menjadikan tape ini digemari berbagai kalangan.
Selain tape, tentu saja kopi Bondowoso juga menjadi pilihan oleh-oleh yang wajib dibawa pulang. Kopi Arabika Ijen Raung dengan cita rasa khas dan aroma kuat sudah lama menjadi incaran penikmat kopi, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.