Pixel Codejatimnow.com

Harga Jual Cabai Petani Lojejer Turun Akibat Dampak Cuaca Buruk

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Petani cabai di Kabupaten Jember. (Ahaddiini HM for jatimnow.com)
Petani cabai di Kabupaten Jember. (Ahaddiini HM for jatimnow.com)

jatimnow.com - Keadaan cuaca yang tidak bersahabat berdampak pada hasil lahan garapan para petani cabai Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.

Nurhadi (49), seorang petani cabai rawit hijau dan cabai sayur, mengungkapkan hasil yang tidak diharapkan akibat peristiwa ini.

"Cuaca yang tidak menentu, kadang hujan kadang panas seperti sekarang ini mengakibatkan hasil pertanian cabai kita menjadi tidak maksimal dan tidak berkualitas, cabai jadi cepat busuk karena ini," ungkapnya, Senin (10/7/23).

Menurut Nurhadi, akibat cuaca buruk, berdampak pada kualitas hasil pertanian dan daya jual.

"Karena keadaan cuaca yang berubah-ubah, harga jual cabai ke pengepul yang biasanya Rp 12 ribu sekarang menjadi Rp 8 ribu bahkan sampai Rp 6 ribu per kilogram ketika kita jual ke pengepul per-10 hari saat siap panen," jelasnya.

Baca juga:
Cuaca Ekstrem Bikin Petani Cabai Rawit di Banyuwangi Terancam Gagal Panen

Pembatasan pupuk subsidi seharga Rp 140 ribu, menjadikan beban lain para petani, karena terpaksa membeli pupuk non-subsidi yang memberatkan petani cabai dengan harga Rp 325 ribu per karung di samping harga jual yang rendah akibat dampak tidak menentunya cuaca.

Nurhadi berharap, cepat pulihnya keadaan cuaca serta harga yang stabil, baik pada harga hasil pertanian, ataupun harga jual pupuk subsidi dan non-subsidi.

Baca juga:
Pembibit Cabai Rawit Banjir Pesanan, Cuaca Ekstrem Landa Banyuwangi