Pixel Code jatimnow.com

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Dinobatkan jadi Pembina Koperasi Andalan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Wali Kota Eri saat dinobatkan sebagai Penggerak Koperasi Terbaik se-Indonesia tahun 2022 lalu. (Foto: dok. jatimnow.com)
Wali Kota Eri saat dinobatkan sebagai Penggerak Koperasi Terbaik se-Indonesia tahun 2022 lalu. (Foto: dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menerima penghargaan dari Dewan Koperasi Indonesia pada peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas).

Tahun lalu, Wali Kota Eri dinobatkan sebagai Penggerak Koperasi Terbaik se-Indonesia, dan tahun ini di acara yang sama, yaitu Hari Koperasi Nasional ke-76, Wali Kota Eri kembali mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Koperasi Andalan.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia Sri Untari kepada Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya yang mewakili Wali Kota Eri karena ada acara penting lainnya.

Prosesi penyerahan penghargaan itu digelar di Gedung Tenis Indoor Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Baca juga:
Intip Pertemuan Surabaya dengan Inggris: Ada Program Pelatihan ke Liverpoll Rek

Menanggapi penghargaan itu, Wali Kota Eri bersyukur bisa meraih penghargaan tersebut. Baginya, penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Surabaya. Sebab, filosofi koperasi adalah gotong royong. Ketika satu berhasil maka berhasil semua, dan ketika satu gagal maka gagal semuanya.

"Ini seperti yang disampaikan oleh Bung Hatta, sehingga kita harus menjalankan semua itu menjadi kekuatan gotong royong. Alhamdulillah dengan kekuatan gotong royong di Surabaya, dengan adanya rumah padat karya, maka kita diberikan penghargaan Penggerak Koperasi Terbaik tahun lalu dan tahun ini Pembina Koperasi Andalan. Itu berarti gotong royong di Surabaya dinilai berhasil dan gotong royong ini ada keberhasilan bersama seluruh warga Kota Surabaya," kata Eri, Kamis (13/7/2023).

Baca juga:
Pembangunan RS Surabaya Timur Capai 98 Persen

Kunci sukses Surabaya mendapatkan penghargaan ini, lanjut Eri, adalah masyarakat yang mempunyai jiwa toleransi tinggi dan mempunyai jiwa saling tolong-menolong. Akhirnya, jika melihat ada yang lemah, maka yang kuat membantu.

"Ketika ekonomi kerakyatan digerakkan, maka lahirlah rumah padat karya, baik di bidang laundry, di bidang jahit, di bidang magot, juga di bidang coffee shop dan lainnya. Itu semua dikerjakan oleh para MBR, bahkan warga yang belum punya pekerjaan juga kita carikan pekerjaan," katanya.