jatimnow.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meninjau perkembangan proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri, bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (14/7/2023).
Saat ini progres Bandara Dhoho Kediri diketahui sudah mencapai 90 persen. Diperkirakan akan selesai dan beroperasi akhir 2023 mendatang.
Melihat perkembangan pembangunan bandara, Mas Dhito menyebut yang masih menjadi catatan saat ini adalah terkait konektivitas antar wilayah pendukung bandara.
Konektivitas yang dimaksud yakni terkait jalan tol. Pembangunan tol Kertosono-Kediri, lanjut Mas Dhito, tengah dalam proses pembebasan lahan.
"Begitu pula tol Kediri-Tulungagung ini kita juga terus kebut bersama SKA Toll, karena konektivitas ini sangat penting sekali," tegas Mas Dhito.
Jalan tol Kertosono-Kediri nantinya akan melewati 21 desa, lima di antaranya berada di Kabupaten Kediri. Sedang, tol Kediri-Tulungagung melewati 23 desa di Kabupaten Kediri.
Demi kelancaran proses pembebasan lahan untuk jalan tol itu, Pemerintah Kabupaten Kediri terus mengintensifkan kegiatan sosialisasi tak terkecuali kepada pemerintah desa terdampak.
Selain itu, dengan panjang runway 3.300 meter dan mampu untuk mendarat pesawat berbadan besar, Mas Dhito berharap nantinya menjadi bandara yang juga bisa melayani penerbangan ibadah haji dan umroh.
"Harapan pak menteri sama dengan harapan kami semua, semangatnya sama karena bandara ini nanti diperuntukkan untuk umroh dan embarkasi haji, maka kita mulai untuk umroh dulu," kata Mas Dhito itu.
Baca juga:
Bandara Dhoho Diresmikan, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
Mas Dhito menyebut untuk dijadikan sebagai tempat pemberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, masih perlu dipersiapkan asrama haji dan rumah sakit terdekat. Dua itu, menurut Mas Dhito telah disyaratkan oleh pihak Arab Saudi.
"Ini perlahan-lahan dan secara progresif kita akan lakukan itu," tandasnya.
Sementara itu, progres pembangunan bandara secara keseluruhan telah mencapai 90 persen. Melihat progres bandara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan akhir tahun 2023 Bandara Dhoho Kediri sudah bisa beroperasi.
Untuk melayani penerbangan haji dan umroh, lanjut Menhub, masih harus berkordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Bila izin itu sudah dikantongi, penerbangan untuk haji dan umroh baru bisa dilakukan dari Bandara Dhoho Kediri.
Untuk pelayanan penerbangan haji, selain asrama haji dan rumah sakit sebagaimana disebutkan Mas Dhito, Kementerian Perhubungan meminta dukungan pemerintah daerah dalam penyiapan fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di dekat bandara.
Baca juga:
Bandara Dhoho Kediri Diresmikan, Ini Harapan DPRD Jatim
Menyinggung soal konektivitas antar wilayah, disampaikan bahwa pembangunan jalan tol tersebut masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) melalui mekanisme kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Bandara ini dengan akses yang ada sudah cukup memberikan competitiveness (daya saing) dibandingkan dengan bandara-bandara lain," terangnya.
Disampaikan, terdapat tujuh kabupaten/kota yang berada di sekitar Bandara Dhoho Kediri. Sedang, jarak tempuh untuk mencapai Surabaya ataupun Malang setidaknya dibutuhkan waktu sekitar tiga jam.
"Saya tidak khawatir, walaupun dengan aksesibilitas yang ada sekarang ini sudah bisa hidup, tetapi dengan rencana jalan tol yang merupakan proyek PSN Kediri akan menjadi tumpuan baru (episentrum baru di Jawa Timur)" tandasnya.