Pixel Codejatimnow.com

Mesin Kendaraan Bisa Mati di Perlintasan KA, Apa Penyebabnya?

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Haryo Agus
KA Gajayana setelah terlibat kecelakaan dengan truk gandeng di Nganjuk. (Foto: Daop 7 Madiun/jatimnow.com)
KA Gajayana setelah terlibat kecelakaan dengan truk gandeng di Nganjuk. (Foto: Daop 7 Madiun/jatimnow.com)

jatimnow.com - Insiden kecelakaan melibatkan Kereta Api (KA) Gajayana relasi Gambir-Malang dan truk bermuatan ampas tebu di Nganjuk, Senin kemarin, menjadi sorotan. Terlebih peristiwa serupa juga terjadi di beberapa wilayah.

Faktor manusia hingga mesin mati di perlintasan, jadi penyebab kecelakaan yang bisa berakibat fatal tersebut. Tapi tahukah anda penyebab kendaraan mogok di perlintasan kereta?

BPBD Surabaya melalui siaran resminya menjelaskan bahwa rel yang akan dilintasi KA mengandung gaya elektrostatis yang dapat menggangu kerja mesin.

Sedangkan, kendaraan yang paling sering mogok adalah kendaraan yang berbahan bakar bensin, karena masih menggunakan platina atau Capasitor Discharge Ignition (CDI).

Baca juga:
5.139 Penumpang Turun di Stasiun Malang pada H+5 Lebaran 2024

"Saat terkena medan magnet yang besar dapat mempengaruhi proses pengapian CDI. Itu yang mengakibatkan mesin kendaraan mati atau mogok," tulis BPBD Surabaya dalam siaran resminya.

Sebab KA memerlukan jarak dan waktu yang panjang untuk melakukan pengereman sampai benar-benar berhenti. BPBD Surabaya berharap agar masyarakat berhati-hati ketika melewati perlintasan.

Baca juga:
Pantauan Arus Balik Lebaran di Stasiun Wilayah Daop 7 Madiun

"Kereta api berbeda dengan kendaraan lain yang bisa berhenti secara tiba-tiba, kereta api membutuhkan jarak tertentu untuk melakukan pengereman hingga benar-benar berhenti," tulisnya.