Pixel Codejatimnow.com

Menengok Aktivitas Forsijama, Komunitas Pemburu Kerak Keramik Masjid di Probolinggo

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Pasukan pemburu kerak keramik masjid. (Foto-foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)
Pasukan pemburu kerak keramik masjid. (Foto-foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Masyarakat Probolinggo kerap kali menjumpai kegiatan sekelompok orang yang memiliki aktivitas sebagai pasukan pemburu kerak keramik masjid. Mereka konsisten dalam melakukan kegiatan sosial keagamaan. Mereka tergabung dalam Forum Silaturahmi Jamaah Masjid (Forsijama).

"Kami setiap minggunya rutin berkegiatan melakukan aktivitas pembersihan kamar mandi, toilet dan tempat wudhu masjid-masjid di wilayah kota dan Kabupaten Probolinggo," kata Santoso, salah satu anggota Forsijama, Rabu (26/7/2023).

Santoso mengaku kegiatan komunitasnya ini sengaja terbentuk sebagai wadah kegiatan sosial keagamaan yang bisa bermanfaat untuk masyarakat.

"Kami komunitas sosial keagamaan tanpa ada embel-embel kepentingan politik manapun;" jelasnya.

Ia mengaku, dalam setiap minggu tim pasukan pemburu kerak keramik masjid mendatangi masjid-masjid untuk melakukan pembersihan.

"Bahkan alat untuk membesihkan keramik kami juga membawa sendiri," tegasnya.

Baca juga:
Pengedar Pil Koplo di Probolinggo Diringkus, Ribuan Butir Diamankan

Kegiatan pembersihan kerak keramik masjid terutama di lokasi kamar mandi, toilet dan juga tempat wudhu. Memang masih banyak ditemukan masjid di area tersebut sudah kotor dan juga keramiknya berkerak.

"Dengan tujuan kegiatan ini dilakukan untuk menggugah jamaah masjid agar tetap selalu menjaga kebersihan di area tersebut," tegasnya.

Lanjut Santoso, selain berkegiatan membersihkan kerak masjid, komunitasnya juga rutin menggelar kegiatan bakti sosial. Mulai dari bedah rumah warga tidak mampu, santunan anak yatim dan juga warung peduli bagi masyarakat.

"Tak hanya itu kami juga rutin menggelar makan ketan gratis di Masjid Agung Kota Probolinggo selepas salat subuh setiap hari Jumat," ujarnya.

Baca juga:
914 CJH Probolinggo Berangkat 19 Mei, 765 Orang Masuk Kategori Risti

Dari segi pendanaan, Santoso mengaku berasal dari iuran sukarela dari anggota dan para donatur yang peduli terhadap kegiatan pihaknya.

"Kita melakukan kegiatan ini semata-mata untuk ibadah tanpa ada niatan lainnya," tandasnya.