Pixel Codejatimnow.com

Waspada El Nino, Potensi Picu Kemarau Kering di Indonesia

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Haryo Agus
BMKG (Foto: BMKG for jatimnow.com)
BMKG (Foto: BMKG for jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia memprediksi dampak fenomena alam El Nino mencapai puncaknya pada bulan Agustus hingga September.

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kemarau kering untuk wilayah Indonesia secara umum.

BMKG menyebutkan, dampak El Nino diprediksi berintensitas lemah hingga moderat. Dampak yang dihasilkan bisa memicu kekeringan, minimnya ketersediaan air, hingga mempengaruhi produksi pangan.

Menghadapi fenomena El Nino, BMKG menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri dan lebih meningkatkan kesadaran akan menjaga lingkungan. Hal itu diharapkan mampu menanggulangi terjadinya kekurangan pasokan air dan ketersediaan pangan.

Baca juga:
Gempa Tuban Terjadi Lagi, Berkekuatan 5.0 Magnitudo

Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertanian (Kementan) turut mengantisipasi terjadinya fenomena El Nino. Kementan melakukan program-program tepat guna untuk menjaga stok pangan agar terus stabil.

"Kita melakukan tindakan-tindakan dalam menjaga stok pangan. Kita berharap agar masyarakat bersabar diri. Jadi memang kita berharap sekali agar masyarakat juga jangan mengumbar stok pangan, kita jadikan persediaan," kata wakil Menteri Pertanian RI, Ir. Harvick Hasnul Qolbi seusai membuka acara Live Stock 2023, Rabu (26/07/2023).

Baca juga:
Gempa Magnitudo 5.6 Kembali Mengguncang Tuban, Ini Penjelasan BMKG

Menurut Harvick, stok pangan yang dimiliki Indonesia saat ini masih aman hingga bulan Desember. Untuk selanjutnya pemerintah dan pihak pertanian berkolaborasi agar stock pangan tetap terjaga.

"Stok pangan sampai Desember masih aman. Sementara menunggu sampai Desember juga bukan berdiam diri, pihak pertanian dan pemerintah tidak tinggal diam. Kita lakukan program tepat guna untuk mengimbangi persoalan ini. Soal jangan sampai gagal panen di peternakan, juga pakan terpenuhi. Ini lagi kita jaga agar semuanya stabil," jelasnya.