Pixel Codejatimnow.com

Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan Tiongkok untuk Hilirisasi Industri Kaca

Editor : Redaksi  
Presiden Jokowi beserta rombongan saat berada di RRT. (Foto: BPMI for jatimnow.com)
Presiden Jokowi beserta rombongan saat berada di RRT. (Foto: BPMI for jatimnow.com)

jatimnow.com - Presiden Joko Widodo saksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama dalam membangun ekosistem hilirisasi industri kaca dan panel surya di Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jumat (28/7/2023).

“Kita hari ini melakukan penandatanganan MoU sekaligus perjanjian kerja sama dalam rangka membangun ekosistem hilirisasi di Rempang, Kawasan Batam,” jelas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangannya usai acara.

Bahlil menjelaskan bahwa perjanjian kerja sama dengan Xinyi Glass yang merupakan perusahaan bidang kaca terbesar di dunia tersebut memiliki nilai investasi sebesar 11,6 miliar USD.

“Dan Indonesia akan dibangun investasi kaca Xinyi yang menjadi paling besar di luar RRT,” tandas Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan bahwa dari investasi dan pembangunan kawasan industri tersebut nantinya dapat menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

Baca juga:
Jokowi Tinjau Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Ini Penjelasan KSAU

“Dan investasi ini betul-betul akan memakai tenaga kerja kurang lebih sekitar 35 ribu orang karena ini adalah hilirisasi pasir kuarsa dan silika yang salah satu akan kita lakukan di Rempang ini,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan pemimpin perusahaan Xinyi, dalam pertemuan tersebut Presiden mengapresiasi komitmen investasi mereka yang diberikan untuk Indonesia.

Baca juga:
Presiden Jokowi Cek Pesawat Tempur F16 di Madiun, Antarkan Bantuan ke Gaza

“Saya mengapresiasi komitmen investasi Xinyi dalam mendukung hilirasi industri kaca panel surya di indonesia,” kata Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.