Pixel Codejatimnow.com

Pelindo Peti Kemas Perluas Area Operasi Perusahaan

Editor : Arina Pramudita  
Aktivitas TPK Bagendang di Kalimantan Tengah. (Foto: SPTP/jatimnow.com)
Aktivitas TPK Bagendang di Kalimantan Tengah. (Foto: SPTP/jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan usaha pelabuhan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) memperluas area kerja perseroan dengan mengoperasikan TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo di Kalimantan Tengah.

Pengoperasian yang dimulai tanggal 1 Agustus 2023 tersebut menambah daftar terminal yang dikelola perseroan menjadi 29 terminal peti kemas.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan, pengoperasian TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo oleh SPTP merupakan kelanjutan dari aksi korporasi setelah penggabungan Pelindo.

Ia menyebut secara bertahap kegiatan pelayanan terminal peti kemas akan diserahkan operasikan dari holding (Pelindo) kepada SPTP.

"Secara bertahap sejak tahun 2022 lalu kami menerima serah operasi terminal di 14 kantor cabang dan inbreng 7 anak perusahaan. Dengan serah operasi TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo yang menjadi 1 cabang, maka total terdapat 15 kantor cabang dengan keseluruhan terminal menjadi 29 terminal peti kemas," kata Widyaswendra, Selasa (01/08).

Pengoperasian TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo oleh PT Pelindo Terminal Petikemas disebut sebagai salah satu langkah dalam upaya meningkatkan pelayanan terminal peti kemas.

Nantinya, SPTP akan melakukan sejumlah transformasi di terminal meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja, serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal peti kemas.

Seluruh terminal peti kemas akan memiliki standar pelayanan yang sama sesuai dengan kelas masing-masing. Hal itu disebut akan memudahkan kontrol dan monitoring bagi SPTP selaku operator maupun perusahaan pelayaran sebagai pengguna jasa.

“Standar operasi dan pelayanan di area terminal peti kemas menjadi prioritas perusahaan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan efisien bagi pengguna jasa terminal peti kemas,” lanjutnya.

Dari sisi arus peti kemas, PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat arus peti kemas di TPK Bagendang sepanjang tahun 2022 sebanyak 62.339 TEUs. Sementara untuk TPK Bumi Harjo tercatat sebanyak 42.775 TEUs.

Baca juga:
Mudik Gratis Pelindo Petikemas Diserbu Penumpang

Perseroan optimis dengan transformasi yang dilakukan akan meningkatkan produktivitas terminal, meningkatkan kunjungan kapal, dan meningkatkan arus peti kemas.

Branch Manager PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) Cabang Sampit Firman Syah, menyambut baik pengoperasian TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo oleh PT Pelindo Terminal Petikemas.

Sebagai pengguna jasa, pihaknya melakukan kegiatan peti kemas di TPK Bagendang. Menurutnya, dengan pengoperasian TPK Bagendang dan TPK Bumi Harjo oleh SPTP akan mempermudah dalam proses komunikasi dan koordinasi.

Dengan hal itu diharapkan tanggapan dan aksi atas satu kendala yang disampaikan oleh perusahaan pelayaran dapat langsung ditindaklanjuti.

Firman berharap ada peningkatan kualitas peralatan bongkar muat peti kemas khususnya di TPK Bagendang baik di sisi dermaga maupun yang ada di lapangan penumpukan. Selain itu, jam kerja di terminal peti kemas juga dapat ditingkatkan menjadi 24/7 (non stop). Termasuk juga pengamanan yang tersistem secara menyeluruh di dalam terminal.

Baca juga:
TTL Disinggahi Kapal dengan Draught Terdalam Capai 13,27 Meter, Pecah Rekor

“Saat ini kami rata-rata 8 kunjungan kapal setiap bulan. Dengan pengoperasian oleh SPTP kami berharap produktivitas terminal dapat meningkat, sehingga waktu port stay dapat berkurang. Dengan demikian kami dapat menambah kunjungan kapal. Kami optimis ke depan kami bisa hingga 10 kunjungan kapal per bulan,” kata Firman Syah.

Pengamat maritim dari Institut Teknologi Sepuluh November Saut Gurning menyambut baik pengoperasian terminal peti kemas dalam satu entitas subholding PT Pelindo Terminal Petikemas.

Hal itu akan mempermudah proses perencanaan dan koordinasi sehingga setiap terminal memiliki keseragaman. Standardisasi dan kesamaan proses bisnis menjadi satu perhatian yang harus segera diselesaikan oleh perseroan.

“Kinerja operasional juga perlu ditingkatkan, agar waktu kapal di terminal lebih cepat atau dipangkas, sehingga tujuan menekan biaya dan meningkatkan kinerja logistik dapat tercapai,” terangnya.