Pixel Codejatimnow.com

Nomor Punggung 9 di Persik Kediri Sempat Dianggap Pembawa Sial, Begini Kisahnya

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Seragam yang pernah dikenakan Johan Prasetyo. (foto: nstagram @gimba_football23)
Seragam yang pernah dikenakan Johan Prasetyo. (foto: nstagram @gimba_football23)

jatimnow.com - Nomer punggung 9 di Persik Kediri sempat dianggap membawa kesialan. Ini bermula dari Johan Prasetyo yang mengalami musibah sejak menggunakan nomer punggung itu.

Begini awal kisahnya.

Mungkin ini kebetulan, tapi nasib Johan Prasetyo benar-benar sial ketika harus berganti dari nomor punggung 11 ke nomor 9 di musim 2006. Dia meyakini itu.

Dia tiba di Kediri, setelah dibajak dari Arema musim 2003, jebolan Diklat Salatiga itu mengenakan nomor punggung 11. Nomor ini sebenarnya jadi andalan Johan Prasetyo di musim pertamanya berseragam Persik Kediri.

Namun, 2006 Johan mengganti nomor punggungnya, mengikuti jejak sang idola Filippo Inzaghi, legenda AC Milan yang juga mengenakan nomor punggung keramat itu.

Sial bagi pria kelahiran 7 Juni 1982 tersebut. Di tahun itu, dia mengalami cedera lutut yang cukup parah saat Persik Kediri melawan Persmin Minahasa.

Meski akhirnya Persik Kediri juara, namun karir Johan sebagai pesepakbola hancur. Dia terpaksa pensiun di usia 25 tahun. Usia yang sangat muda untuk pesepakbola.

Cerita Johan Prasetyo, kemudian diikuti rentetan nasib sial pemilik nomor punggung 9 lainnya. Hingga kini kutukan seolah masih terngiang. Itu kenapa sejak 2014, nomor itu hampir tak lagi digunakan oleh pemain Persik Kediri.

Baca juga:
Final Liga Ramadan, Tuan Rumah Rebut Gelar Juara

Salah satunya kisah hadir dari Yongki Aribowo. Dia pernah mengenakan jersey nomor punggung sial ini. Namun ia kemudian menanggalkannya dan memilih nomor 7. Nah, setelah berganti nomor punggung inilah karirnya bersinar.

Karirnya yang disebut-sebut akan hancur karena cedera lutut saat menjalani debutnya di turnamen pra musim tapi berhasil comeback dan menembus Timnas Indonesia. Meski akhirnya dia gagal membawa Garuda lolos ke babak penyisihan SEA Games 2009.

Ada lagi dua penyerang asing masing-masing Machia Malock dan Ngon Mamoun. Karir keduanya benar-benar tidak bersinar bersama Macan Putih.

Ngon Mamoun bahkan nyaris dibuang pada awal putaran kedua musim kompetisi 2014, akibat penampilannya yang buruk di ajang Indonesian Super League (ISL).

Baca juga:
Otak-atik Peluang Persik Kediri Lolos Championship Series Usai Kalah dari PSIS

Adapun Machia Malock hanya semusim berseragam Persik Kediri.

Namun berbeda dengan Jefinho. Pria bernama asli Jefesson Vieira Eufrazio ini tampaknya perlahan mulai mengikis kutukan nomor punggung 9 di Persik Kediri.

Meski belum bersinar, namun 2 gol dari 237 menit total bermain dari Jefinho sudah cukup meruntuhkan mitos nasib sial bagi nomer punggung 9 bagi tim Persik Kediri.