Pixel Codejatimnow.com

Perkuat Kolaboratif, Pelindo Peti Kemas Gelar Stakeholder Meeting

Editor : Arina Pramudita  
Direktur SPTP saat presentasi di kegiatan stakeholder meeting. (Foto: SPTP/jatimnow.com)
Direktur SPTP saat presentasi di kegiatan stakeholder meeting. (Foto: SPTP/jatimnow.com)

jatimnow.com - Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) perdana melaksanakan Stakeholder meeting. Kegiatan yang berlangsung di Bandung ini menjadi ajang untuk saling sumbang saran antara regulator dengan operator terminal peti kemas.

Kegiatan dihadiri sedikitnya 43 perwakilan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Balai Besar Karantina dan Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai dari wilayah kerja SPTP.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan, peningkatan kolaborasi melalui kegiatan stakeholder meeting dan customer gathering juga menjadi salah satu prioritas bagi perseroan untuk mendengar lebih dekat tentang kebutuhan dan saran dari para regulator dan customer SPTP.

"Kegiatan ini menjadi ajang membangun jaringan, bertukar ide, dan merumuskan tindakan nyata untuk meningkatkan bisnis terminal petikemas. Di sini, kita melihat dan mendengar langsung berbagai ide segar dari para regulator tentang langkah strategis yang akan diambil oleh SPTP," jelasnya, Jumat (11/8).

Baca juga:
Mudik Gratis Pelindo Petikemas Diserbu Penumpang

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Wihana Kirana Jaya, sebagai narasumber menjelaskan, para regulator agar dapat bersikap adaptif di masing-masing daerah, memiliki inisiatif dan stimulus untuk mendorong operator agar dapat bekerja dengan baik. Harapannya, dengan cara tersebut ekonomi di tiap daerah dapat tumbuh dengan baik.

"Ekonomi indonesia pada awal triwulan dua tahun 2023 ada pada angka 5,17% ini semua bisa terjadi atas kerjasama yang baik dari regulator dan operator," imbuhnya.

Baca juga:
TTL Disinggahi Kapal dengan Draught Terdalam Capai 13,27 Meter, Pecah Rekor

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Drh. Cicik Sri Sukarsih merasa pasca-merger, koordinasi di lapangan menjadi lebih cepat dan ringkas dalam mengajukan permohonan pelayanan tempat pemeriksaan.

"Kecepatan bongkar kontainer membawa dampak positif bagi kami, yakni waktu pemeriksaan muatan menjadi lebih cepat," katanya.