Pixel Codejatimnow.com

UMKM Surabaya Diminta Manfaatkan Kredit Permodalan BPR SAU

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah menyarankan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Surabaya memanfaatkan Bank Pengkreditan Rakyat Surya Artha Utama (BPR SAU).

Sebagai salah satu BUMD milik Pemkot Surabaya, BPR SAU tentunya akan lebih mendukung upaya warga Surabaya menopang kredit usaha, dalam hal ini pinjaman modal.

"Kami berharap BPR SAU konsisten membantu para UMKM di Surabaya. Bagus lagi kalau bisa menambah limit kreditnya dan menurunkan bunganya," kata Laila, Sabtu (12/8/2023).

Ada macam-macam jenis pinjaman disana. Mulai dari pembiayaan ultra mikro atau pinjaman puspita senilai Rp2,5 juta sampai dengan pembiayaan mikro sebesar Rp50 juta hingga ratusan juta rupiah.

Program Puspita Pasti Tangguh BPR SAU memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM untuk mengajukan kredit atau pinjaman modal usaha dengan bunga ringan sampai 3 persen.

Baca juga:
BPR Bank Daerah Kabupaten Kediri Resmi jadi Perusahaan Umum Daerah

Menurut Laila, keberadaan BPR SAU bermanfaat bagi pelaku UMKM, khususnya meningkatkan omzet. Hal itu dikatakan Laila saat ngobrol dengan para pelaku UMKM di Surabaya yang telah mendapat bantuan permodalan dari BPR SAU.

"Omset mereka (UMKM) yang awal Rp2,5 juta naik menjadi Rp15 juta, Rp25 juta. Bahkan ada juga yang sampai Rp75 juta per bulannya," katanya.

Selain itu, ia juga menekankan agar Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Surabaya dapat membantu percepatan pergerakan ekonomi di Kota Surabaya, baik itu melalui kemudahan akses bantuan permodalan, hingga pendampingan bagi pelaku usaha, khususnya UMKM.

Baca juga:
Pelatihan Dasar Fintech 2022 untuk Wujudkan Iklusi Keuangan di Indonesia

"Jangan sampai UMKM yang butuh modal dapat pinjam di tempat yang salah seperti pinjol (pinjaman online) yang tidak berlisensi (ilegal), akhirnya utangnya semakin banyak," jelas Laila.

Dari catatan dia, saat ini BPR SAU telah berperan membantu permodalan sebanyak 2.500 pelaku UMKM untuk semakin menaikkan kelas.