Pixel Codejatimnow.com

Seblang Bakungan, Seni Tari Tertua di Banyuwangi yang Dikenal Mistis

 Reporter : Erwin Yohanes
Penari Seblang, Supani didampingi pengudang
Penari Seblang, Supani didampingi pengudang

jatimnow.com - Seblang merupakan salah satu kesenian tari tertua di Banyuwangi. Konon, dalam tarian yang telah ada sejak abad ke 20 ini mengandung 13 makhluk tak kasat mata (roh) dalam setiap diri sang penari.

Sejak tahun 2014 hingga saat ini, penari Seblang diperankan oleh Supani (71), warga Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Dia, disebut memiliki garis keturunan dari pelaku Seblang Misnah yang tampil di tahun 1987.

Ketua Adat Seblang Bakungan, Jumanto (50) mengatakan, ritual Seblang Bakungan ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, sebelum tanggal 15 kalender Jawa di bulan Besar (Dzulhijjah).

Ritual ini dipercaya sebagai media mensyukuri karunia Tuhan atas kesuburan tanah, dijauhkan dari mara bahaya, dan ketentraman masyarakat.

"Penarinya harus turun temurun. Kalau di Desa Olehsari masih muda (belum pernah menstruasi). Kalau Seblang di Bakungan setelah menopouse yang menari dengan mata tertutup karena kesurupan itu," kata Jumanto di lokasi, Minggu (27/8/2018).

Saat menari, Supani didampingi oleh dua orang yang disebut pengudhang, laki-laki dan perempuan, diketahui bernama Suwandi Usup (69) dan Nur (66).

Keduanya mendampingi Supani yang menari dihadapan pengunjung dan diiringi 14 gendhing. Dari setiap gendhing narasinya mengisahkan tentang perjuangan kala melawan tentara VOC dan kehidupan masyarakat di Bumi Blambangan.

"Setiap kali Seblang menyelesaikan satu gendhing, lalu duduk di kursi yang di bawahnya terdapat kemenyan yang dibakar," sebut Salma (63), yang mendampingi Seblang setiap tariannya usai.

Baca juga:
Pergelaran Arjuna Wiwaha, Potensi Budaya Datangkan Wisatawan ke Kota Batu

Sebelum sang penari tampil, mulai dari pakaian dan mahkota Seblang dibacakan mantra untuk mendatangkan roh leluhur yang diyakini tinggal di sekitar Kelurahan Bakungan. Masyarakat setempat menyebutnya "Jim" (roh).

"Ada 13 Jim yang datang dan merasuki penari Seblang. Jim itu akan keluar setelah gendhing terakhir dan diantar oleh juru kunci (dukun)," urainya dalam bahasa Jawa.

"Pelaku kalau sudah menari Seblang ini seperti ratu, masyarakat sini percaya leluhurnya kampung," ujar pengudhang Seblang, Suwandi (69) usai acara.

Usai menyelesaikan 14 gendhing, tarian yang dikenal tarian mistis Seblang Bakungan, pelaku (penari) mengalami ketidak-sadaran diri selama beberapa saat. Hal itu dikatakan, bahwa roh-roh yang merasuki pelaku telah keluar dari tubuh Supani. Sekitar pukul 23.00 Wib Seblang Bakungan berakhir.

Sebelum acara dimulai, beberapa ritual juga dilakukan seperti, nyekar ke makam Seblang Mbah Witri, ider bumi (keliling kampung), Barikan (makan bersama) dan membaca doa keselamatan.

Baca juga:
Tingkatkan Wisatawan, Disparta Kota Batu Gelar Lomba Tari Selamat Datang

"Makanan yang dihidangkan Pecel Picik. Semua masyarakat, disetiap rumah-rumah pasti ada pecel pitik," ujar Ketua Adat Jumanto.

Reporter: Hafiluddin Ahmad

Editor: Erwin Yohanes