Pixel Codejatimnow.com

2 Tugu Silat Dibongkar, Kapolres Madiun Kasih Jempol

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Perobohan tugu di Kabupaten Madiun (Polres Madiun for Jatimnow.com)
Perobohan tugu di Kabupaten Madiun (Polres Madiun for Jatimnow.com)

jatimnow.com - Upaya untuk menjaga ketertiban umum dan mendukung proyek pelebaran jalan nasional di Kabupaten Madiun terus dilakukan. Pagi ini, dua tugu silat yang terletak di Jalan Raya Ponorogo-Madiun, tepatnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, dan Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, telah dibongkar.

Tindakan pembongkaran ini merupakan langkah nyata dari masyarakat setempat sebagai respons terhadap imbauan Bakesbangpol Jawa Timur dan Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta peraturan Pemerintah Kabupaten Madiun yang mengatur tentang pendirian tugu silat.

Selain ketaatan terhadap peraturan tersebut, pembongkaran dilakukan juga karena kedua tugu silat tersebut dinilai mengganggu proyek pembangunan dan pelebaran jalan nasional. Letak tugu-tugu yang berada di samping jalan raya Ponorogo-Madiun menyebabkan hambatan dalam progres proyek tersebut.

Dua tugu silat yang dibongkar adalah tugu silat PSHT di Desa Sumberejo dan tugu silat PSHW di Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Pembongkaran ini disaksikan oleh Kapolres Madiun, Dandim 0803/Madiun, Camat Kecamatan Geger, serta anggota perguruan silat.

Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo, yang hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi atas kelancaran dan keamanan dalam pelaksanaan pembongkaran tugu silat PSHT dan PSHW.

Baca juga:
Bank Jatim bersama Pemkab Madiun Launching E-Retribusi Pasar dan Siskeudes

“Sejauh ini telah dilakukan penertiban terhadap sembilan tugu silat oleh masyarakat dengan sadar dan kerja sama pemerintah,” ujarnya AKBP Anton, Selasa (29/8/20236,

Dia menyatakan bahwa banyak anggota perguruan silat yang telah menyadari pentingnya penertiban, baik dengan merobohkan tugu-tugu tersebut.

“Mereka juga mengganti simbol-simbol persilatan dengan simbol Kampung Pesilat dan Pancasila, sesuai kesepakatan antara warga dan pemerintah desa,” katanya.

Baca juga:
1 Anak di Madiun Dilaporkan Alami Gejala Gagal Ginjal Akut, Diurujuk ke Surabaya

Dia mengimbau masyarakat dan perguruan silat untuk terus mendukung langkah-langkah yang mempersatukan bangsa.

“Juga menghindari potensi konflik yang dapat muncul akibat tugu-tugu yang berdiri di fasilitas umum,” pungkasnya.