jatimnow.com - Di sela peluncuran PRUAnugerah Syariah, produk asuransi dari PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah, hadir salah satu agen pemasar, Wahdini Anastase atau biasa dipanggil Maya.
Warga Surabaya itu berbagi kisah tentang perjalanannya sebagain pemasar asuransi yang telah membantu para peserta dalam mengurus klaim.
"Ternyata sangat penting sekali punya asuransi kesehatan. Seperti saat pandemi Covid-19 lalu, ada pemegang polis yang terkena Covid-19 dan meninggal dunia," kata Maya, Sabtu (2/9/2023).
Istri dari peserta tersebut kemudian mengajukan klaim dan tenyata klaim asuransi yang cair senilai Rp1 miliar.
Kepada Maya, disampaikan, dengan nilai klaim itu, sang istri mengaku bisa mendapatkan uang untuk menyambung hidup keluarganya setelah kepala keluarga meninggal.
"Apalagi saat itu anaknya dapat beasiswa sekolah ke luar negeri. Meski telah mendapatkan beasiswa, tentunya tetap ada biaya hidup dan kebutuhan lain yang harus ditanggung. Alhamdulillah, dari hasil klaim itu, mereka masih mampu menjalankan rencana yang sudah disiapkan," cerita Maya.
Maya menambahkan, beberapa pasien penyakit jantung yang perawatannya menghabiskan waktu yang cukup lama, belum termasuk masa pasca penyembuhannya.
"Contohnya adalah salah satu peserta yang baru 15 bulan menandatangani akad untuk PRUPrime Healthcare Plus Pro Syariah. Mendadak masuk IGD untuk pemasangan ring pada malam tahun baru dan dua minggu kemudian ditemukan infeksi paru-paru," ungkap Maya.
Dirinya kemudian membantu peserta tersebut dengan selama 48 hari di rumah sakit dengan total klaim sekitar Rp700 juta.
Baca juga:
PT Asuransi Jasaraharja Putera Raih Penghargaan, Bukti Kinerja Terbaik
Ada juga kasus penggantian katup jantung sekitar Rp400 juta dengan manfaat rawat jalan hingga 90 hari setelah tindakan yang juga diklaim oleh Prudential Syariah.
"Dari pengalaman ini saya mendapatkan gambaran mengenai stigma yang terjadi di tengah masyarakat yaitu mereka menyadari pentingnya asuransi kesehatan ketika risiko telah terjadi," terang mantan karyawan bank dan kantor sekuritas tersebut.
Sayangnya, stigma ini justru memperkecil kesempatan mereka untuk mendapatkan asuransi kesehatan.
"Waktu terbaik untuk memiliki asuransi adalah ketika mereka belum membutuhkan yaitu saat ini. Memahami pengaturan finansial yang baik dan benar merupakan suatu hal yang penting, termasuk memahami pentingnya proteksi kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi segala perubahan di setiap jenjang kehidupan," beber Maya.
Inilah mengapa dia melihat pekerjaannya sebagai sesuatu yang penting dan mulia, untuk membantu para peserta mendapatkan perlindungan terbaik, serta agar yakin melangkah dalam mencapai masa depan hidup yang sehat dan sejahtera.
Seiring berjalannya waktu, Maya merasakan pekerjaannya sebagai tenaga pemasar Prudential semakin bermakna dan bermanfaat.
Dengan menjadi tenaga pemasar, ia tidak hanya dapat membantu para peserta dan keluarganya terproteksi dari risiko kesehatan dan jiwa, namun juga meningkatkan kualitas hidup peserta dan timnya.
Di antara kesibukannya kini, Maya juga masih mengalokasikan waktunya secara rutin untuk meng-upgrade diri dengan pelatihan terkait produk-produk syariah, wawasan terkait ilmu kesehatan, bahkan aturan-aturan terbaru yang diterapkan oleh regulator.
"Hal ini saya lakukan untuk dapat memberikan edukasi literasi dan inklusi kepada para peserta dan calon peserta. Secara konsisten, saya juga mengedukasi para peserta dan calon peserta tentang pentingnya memiliki proteksi kesehatan sebelum risiko kesehatan terjadi," pungkas Maya.
URL : https://jatimnow.com/baca-61318-kisah-pemasar-asuransi-syariah-memaknai-profesinya