Pixel Codejatimnow.com

Anggaran Tak Cukup, Program Bus Sekolah di Tulungagung Terganggu

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bus sekolah yang berada di halaman Dishub Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Bus sekolah yang berada di halaman Dishub Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Program antar jemput siswa menggunakan bus sekolah di Kabupaten Tulungagung terganggu dengan kurangnya Biaya Operasional Kendaraan (BOK).

Pihak Dinas Perhubungan setempat menghentikan layanan penjemputan siswa di sekolah. Mereka meminta wali murid menjemput anaknya sendiri. Sedangkan bus sekolah hanya memberikan layanan pemberangkatan siswa sekolah pada pagi hari saja.

Kepala Dishub Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro mengatakan, mulai 11 September 2023 Dishub Tulungagung hanya akan memberikan pelayanan pemberangkatan siswa ke sekolah. Sedangkan untuk kepulangan, akan diserahkan kepada masing-masing wali murid.

Hal ini dikarenakan dana BOK hanya tersisa Rp20 juta hingga akhir tahun.

"Setelah kami hitung BOK kami hanya tersisa Rp20 juta. Jumlah itu tidak mampu mencukupi opersional pemeberangkatan dan penjemputan kepulangan siswa menggunakan bus sekolah hingga akhir tahun," ujarnya, Kamis (07/09/2023).

Dengan kondisi tersebut, mereka tidak bisa melakukan operasional pemberangkatan dan penjemputan kepulangan siswa. Bahkan jika dipaksakan Dishub Tulungagung harus berhutang untuk menutupi biaya operasional.

Hal ini tidak bisa dilakukan berdasarkan aturan yang ada.

Baca juga:
Pemkab Tuban Ajak Warga Ngabuburit Asik bareng Si Mas Ganteng, Mau Ikutan?

"Makanya kami mengeluarkan surat pemberitahuan wali murid untuk bisa mempersiapkan penjemputan anaknya secara mandiri," tuturnya.

Bagus menjelaskan, pada 2023 Dishub Tulungagung mendapatkan alokasi anggaran Rp600 juta untuk BOK. Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan 2022 yang mendapatkan BOK Rp1,2 miliar.

Upaya mendapatkan anggaran melalui PAK juga tidak terealisasi. Padahal hanya dengan penambahan PAK Rp200 juta, operasional bus sekolah untuk pemberangkatan dan penjemputan kepulangan siswa bisa dilakukan hingga akhir tahun. Pasalnya BOK digunakan untuk membeli solar dan perawatan bus sekolah.

"Bahkan ketika kami mengajukan PAK untuk BOK sebesar Rp200 juta kepada TAPD juga tidak ada realisasinya," pungkasnya.

Baca juga:
Horee...Bus Sekolah di Tulungagung Beroperasi Normal hingga Akhir Tahun

Program bus sekolah sendiri sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan menjadi salah satu andalan Pemkab Tulungagung. Terdapat 9 unit bus yang digunakan dalam program ini.

Tak hanya itu, mereka juga menggandeng MPU untuk menyediakan angkutan gratis bagi siswa.