Pixel Codejatimnow.com

Batik Shibori Usung Tagline Bumi Biru, Isyaratkan Pesan Ini di Surabaya Fashion Parade 2023

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Foto-foto: Veni Rosita for jatimnow.com
Foto-foto: Veni Rosita for jatimnow.com

jatimnow.com - Surabaya Fashion Parade (SFP) 2023 mendapat apresiasi dari warga Surabaya. Salah satunya Veni Rosita, desainer batik shibori ini bahkan mengaku bangga bisa ikut andil dalam event bergengsi tahunan milik Pemkot Surabaya itu.

Fashion show terbesar di Jawa Timur itu melibatkan desainer dari luar negeri, SPF yang ke-16 yang mengusung tema Enigmatico tersebut digelar mulai 6-10 September 2023.

Dalam fashion show itu, para desainer saling berbagi dan menunjukkan eksistensi mereka. Ragam karya fashion ditampilkan selama event berlangsung.

Veni, sapaan akrabnya, mengaku dalam SFP 2023 dirinya menampilkan sesuatu yang baru, unik dan edgy dengan tetap menjaga praktik berkelanjutan.

Ia mempersembahkan karya-karya terbaik bertema “Kembalikan Lautku Biru”. Fashion yang dominasi warna biru yang berasal dari pewarna alam daun indigo.

Pengerjaan hand made melalui teknik olah kain Shibori arashi, mokume, Bomaki yang menghasilkan motif motif seperti aliran air.

"Kiranya dalam Fashion Show SFP 2023 kali ini, BUMI BIRU dapat menyampaikan misi Kembalikan lautku biru, dan mengajak masyarakat terutama para penggemar fashion untuk peduli terhadap lingkungan dan menjadi pelaku yang mendukung Sustainable Fashion," tutur Rosita Veni, kepada jatimnow.com, Sabtu (9/9/2023).

Karya-karya yang ditampilkan berangkat atas keprihatinan terhadap issue Fast Fashion yang sangat marak akhir akhir ini. Dimana banyak orang memiliki pola hidup konsumtif dengan seringnya membeli produk-produk pakaian sekali pakai yang diproduksi oleh pabrik secara besar-besaran atau bahkan impor pakaian bekas dari luar negeri (thrifting).

Baca juga:
Peringatan Hari Ibu di Ponorogo, Bupati hingga Kapolres Berlenggak-lenggok di Atas Catwalk

"Dan sering kali pakaian tersebut tidak nyaman dikenakan, karena berbahan baku dengan kualitas buruk atau pola menjahitnya yang kurang nyaman. Dan akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah," katanya.

Rosita bilang, saat ini fast fashion menjadi salah satu penyebab terbesar polusi limbah fashion yang dapat merusak lingkungan, seperti polusi air, tanah, maupun penghasil gas emisi rumah kaca yang dapat menyebabkan climate change

"Menjawab issue tersebut, kami berupaya untuk concern terhadap Sustainable fashion yaitu produk fashion yang memakai bahan dasar yang tidak mengandung polyester. Sehingga mudah terurai di tanah, nyaman digunakan, aman bagi kesehatan, yang dikerjakan dengan tangan tangan terampil manusia (handmade)," terangnya.

Seluruh proses pewarnaan menggunakan pewarna alam dan tidak mengandung chemical. Sehingga aman bagi pengguna dan lingkungan dan tidak memberikan dampak pencemaran air yang akhirnya bermuara ke lautan, serta mengganggu ekosistem laut.

Baca juga:
6 Batik Motif Surabaya Ramaikan international Modest Fashion Festival

Untuk diketahui, Batik Shibori merupakan salah satu batik yang paling banyak digemari di Indonesia. Shibori adalah sebuah teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan ikatan dan celupan untuk menentukan motif pada kain yang populer di Jepang dan telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu.

Untuk mengembangkan Batik Shibori, Rosita terus melakukan edukasi. Ia juga membuka butiknya di Surabaya Barat. Tepatnya di Ruko Northwest Boulevard NV 1 no 55 Citraland Utara, Surabaya, Jawa Timur. Kehadiran Butik Shibori ini bisa menjadi destinasi wisata belanja kota Pahlawan.

Lokasi Butik Rosita Batik Shibori hadir dengan 3 lantai dan di lokasi yang cukup strategis. Selain menjadi tempat kerja untuk produksi fashion Shibori, Butik ini juga memajang koleksi-koleksi kain Shibori. Lukisan berbagai macam teknik-teknik Shibori bisa dilihat oleh pengunjung yang datang ke butik.