Pixel Code jatimnow.com

Petani Indonesia di Jepang Inspirasi Ketahanan Pangan dan Investasi Cerdas

Editor : Ali Masduki   Reporter : Ali Masduki
Tim dosen FEB UNAIR berkesempatan menggali ilmu dari Yuanas, seorang petani yang telah 20 tahun tinggal di Jepang. (Foto: FEB Unair for JatimNow.com)
Tim dosen FEB UNAIR berkesempatan menggali ilmu dari Yuanas, seorang petani yang telah 20 tahun tinggal di Jepang. (Foto: FEB Unair for JatimNow.com)

jatimnow.com - Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) di Jepang bertransformasi menjadi sumber inspirasi tentang pengelolaan usaha dan investasi di sektor pertanian.

Kunjungan bertajuk “From Japan to Indonesia: Discovering Food Security Inspiration From Indonesian Farmer in the Land of Sakura” ini menghadirkan pengalaman berharga dari seorang petani diaspora Indonesia, Yuanas, yang sukses mengembangkan bisnis pertaniannya di Negeri Sakura.

Tim dosen FEB UNAIR yang terdiri dari Dr. Dina Fitrisia Septiarini, SE., MM., Ak.; Dr. Fatin Fadhilah Hasib, SE., M.Si.; serta Meri Indri Hapsari, SE., M.Si., Ph.D., berkesempatan menggali ilmu dari Yuanas, seorang petani yang telah 20 tahun tinggal di Jepang.

Awalnya bekerja di perusahaan mesin pertanian, Yuanas melihat potensi besar di sektor agrikultur Jepang. Pada tahun 2016, dengan berani ia memulai usaha pertanian dari nol dengan mengelola 0,5 hektar sawah. Kini, lahan pertaniannya berkembang pesat mencapai 35 hektar, dengan komoditas utama padi dan ubi.

Dalam sesi berbagi yang inspiratif, Yuanas mengungkapkan strategi suksesnya, mulai dari adaptasi dengan sistem pertanian Jepang hingga cara berpikir jangka panjang dalam berinvestasi.

Ia menegaskan pentingnya memproyeksikan keuntungan dari setiap aset yang dibeli, termasuk yang diperoleh melalui pembiayaan atau hutang. Dengan pendekatan yang terukur ini, bisnisnya tumbuh stabil dan berkelanjutan.

Baca juga:
Halal Go Global, FEB UNAIR Telusuri Jejak Halal di Kota Muslim Friendly Kyoto

Dr. Dina Fitrisia Septiarini mengungkapkan kekagumannya atas kegigihan Yuanas. “Cak Anas berani keluar dari zona nyaman, dan yakin pada ketetapan Allah. Hal baik yang diteladani dari beliau adalah keyakinan bahwa dengan bersedekah Allah akan semakin menambah rezeki dan kebaikan-kebaikan lain dari Allah. Kami juga mendapatkan informasi cara beliau mengelola keuangan perusahaan, yang nantinya akan kami olah dalam sebuah karya ilmiah,” ujarnya.

Pertemuan ini tidak hanya memperkaya kegiatan pengabdian masyarakat, tetapi juga menjadi bagian penting dalam validasi data lapangan untuk penelitian ilmiah tentang studi kasus petani Indonesia di Jepang dalam mengelola aset dan berinvestasi.

Observasi langsung di lapangan memberikan perspektif yang lebih mendalam, melengkapi data yang sebelumnya dikumpulkan secara daring.

Baca juga:
FEB UNAIR Edukasi Pekerja Indonesia di Jepang tentang Keuangan Syariah

Kegiatan ini membuka peluang untuk pengembangan riset lebih lanjut dan kolaborasi yang relevan dengan isu Sustainable Development Goals (SDGs), terutama terkait ketahanan pangan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan tata kelola usaha mikro berbasis komunitas diaspora.

FEB UNAIR menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kontribusi tridarma, termasuk menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang relevan dengan tantangan global dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.