Pixel Codejatimnow.com

Cari Penyebab Pencemaran Sumur Warga Tempurejo, Pertamina Tutup SPBU

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Pertemuan antara Pertamina dan warga Tempurejo. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Pertemuan antara Pertamina dan warga Tempurejo. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pertamina akan menunjuk lembaga independen untuk mencari penyebab pasti pencemaran sumur warga di RT 2 RW 5 Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Selama pengujian pihaknya akan menghentikan operasional SPBU Tempurejo yang berada di sekitar kawasan.

Hari ini Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus meninjau lokasi pencemaran yang sejak akhir pekan kemarin semakin parah. Mereka juga bertemu dan berdiskusi bersama perwakilan 16 kepala keluarga terdampak.
Hadir dalam pertemuan itu Ketua RT 5, Ketua RW 2, pihak Kelurahan Tempurejo dan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Ashari.

Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan, pertemuan yang berakhir sore itu menyepakati beberapa poin. Di antaranya Pertamina akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sumur Sulastri yang sempat terbakar saat dilakukan pengujian dengan api.

“Sebenarnya secara prosedur Pertamina sudah melakukan pengetesan, beberapa kali pengetesan dan sudah keluar hasilnya. Sejauh ini sebelum dengan kejadian di rumah bu Sulastri, Sabtu kemarin itu semuanya clear tidak ada kandungan minyak dan ada yang muncul disitu coliform atau bakteri coli,” jelas Taufiq.

Sesuai kesepakatan, Pertamina bersama lembaga independen akan melakukan pengujian dengan beberapa metode bersama warga.

Bersamaan dengan itu pihaknya akan mengehentikan operasional SPBU Tempurejo untuk benar-benar memastikan penyebab pencemaran ini. Terkait waktunya, Taufiq memastikan akan dilakukan secepatnya.

“Kita juga akan lakukan treatment secara bersamaan di SPBU (Tempurejo) supaya ketika dilakukan pengujian nanti kelihatan nih apakah ini sumbernya dari SPBU atau bukan,” tambahnya.

Baca juga:
Pertamina Pastikan Stok Elpiji dan BBM di Malang Raya Aman: Jangan Panic Buying!

Dalam posisi ini, Pertamina mengajak warga netral. Pertamina tak ingin ada tuduhan sebelum hasil uji tersebut keluar.

“Kami juga bersama warga sepakat semua dalam posisi netral. Semua masih menganggap semua indikasi, indikasinya dari berbagai macam ya, tidak cuma dari minyak. Semua warga sudah mengetahui dan ini kita memposisikan diri netral,” jelasnya.

Namun Taufiq memastikan Pertamina akan bertanggung jawab jika nantinya sumber polutan diakibatkan oleh SPBU Tempurejo berdasarkan hasil lembaga independen yang mereka sepakati. Pihaknya pun meminta warga fair jika nantinya hasil uji tersebut berasal dari pihak lain di luar aktivitas SPBU Tempurejo.

“Setelah hasil muncul apabila ditemukan itu betul adalah terbukti pencemaran dari SPBU, Pertamina atau SPBU akan melakukan yang terbaik untuk warga. Toh selama ini kita sudah membantu untuk air bersih dan ini nanti harapannya bisa disaksikan bersama penyebabnya,” tegas Taufiq.

Baca juga:
Konsumsi Pertamax Series Naik 26,3 Persen di Jatimbalinus saat Arus Mudik

“Kami mengharapkan warga fair apabila penyebabnya dari pihak lain ya monggo untuk dimintakan pertanggungjawaban sebagaimana mestinya,” tandasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri berkomitmen akan mengawal kasus ini sampai selesai. Sampai pada recovery lingkungan di masyarakat.

“DPRD Komisi C akan terus hadir dalam rangka memastikan semua proses ini selesai dan masyarakat kita tetap menjadi yang diutamakan jangan yang dikorbankan,” tegas Ashari.

Sebelumnya pencemaran melanda 14 sumur milik 16 kepala keluarga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri sejak sebulan terakhir. Warga menyebut air sumur licin dan berbau serupa minyak. Akhir pekan kemarin pencemaran bahkan semakin parah hingga terbakar saat disulut api.