jatimnow.com - KPU Kabupaten Lamongan menggelar prosesi Lepas Sambut Bendera dan Kirab Pemilu 2024. Kegiatan berlangsung meriah dengan dikemas sarat nilai budaya lokal Lamongan.
Adapun kegiatan, selain penyerahan bendera, juga ditampilkan budaya lokal seperti tari boranan, tari remo, jaranan, maupun musik patrol.
Lamongan menjadi daerah jujukan setelah bendera KPU RI terlebih dahulu berada di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Di kelompok 7 setelah dari Lamongan bendera kemudian diberangkatkan menuju Kabupaten Bojonegoro.
"Kirab bendera ini adalah program KPU RI, yang mana pada 14 Februari 2023 kemarin meluncurkan rangkaian acara kirab dengan 7 kelompok estafet dari Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali, Selasa (12/9/2023).
Mahrus menjelaskan kirab ini merupakan sarana sosialisasi dari KPU RI kepada masyarakat maupun seluruh tingkatan dan jajarannya terkait pemilu serantak 2024 mendatang.
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menganggap momen ini sebagai media edukasi kepada masyarakat Lamongan terkait pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 nanti.
Baca juga:
KPU Kabupaten Blitar Hentikan Debat Publik Kedua Gegara Situasi Memanas
"Kirab bendera Pemilu 2024 dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bone kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lamongan ini menandakan pesta demokrasi sudah dekat, tepatnya kurang 156 hari lagi," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, menerima bendera pemilu 2024 dari jalur 7.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, menambahkan, adapun tujuan utama diadakannya kirab bendera ialah sebagai media edukasi kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan azaz langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca juga:
SIER Sumbang 93 Kantong Darah dalam Aksi Kemanusiaan
Menjadi wilayah terbesar secara administratif desa di Jawa Timur, Pemkab Lamongan akan terus mengkampanyekan tema pemilu tahun ini yakni pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Tentunya agar menciptakan pemilu di Lamongan yang kondusif dan terhindar dari adanya konflik sosial.
"Menjadi daerah dengan desa terbanyak du Jawa Timur yakni dengan jumlah 462 desa dan 12 kelurahan menjadi tantangan tersendiri. Yakni tantangan untuk mewujudkan pemilu yang sukses dan tentunya kondusif," terang Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut.