Pixel Codejatimnow.com

Kang Giri Ajukan Tambahan Kuota Solar untuk Cegah Kelangkaan di Ponorogo

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. (Foto: Ahmad Fauzi/jatimnow.com)
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. (Foto: Ahmad Fauzi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, telah mengambil inisiatif mengajukan permohonan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk meminta tambahan kuota solar sebanyak 5.471 kiloliter (kl).

Surat permohonan ini dikeluarkan dengan nomor 690/150/405.02.1/2023 pada tanggal 31 Agustus 2023, dan berfokus pada permohonan tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kabupaten Ponorogo tahun 2023.

Dalam surat tersebut, Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko menjelaskan, bahwa langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan permintaan BBM, terutama bio solar, akibat peningkatan mobilitas dalam sektor ekonomi.

Alasan utama permintaan tambahan ini adalah untuk mendukung beberapa acara kegiatan tradisi budaya Ponorogo, seperti Grebeg Suro, serta untuk mengantisipasi kebutuhan BBM selama masa tanam padi dan kebutuhan pokok di Bumi Reog.

Jumlah alokasi Bio Solar di tahun 2023 untuk Kabupaten Ponorogo adalah 35.299 kl, sementara realisasi hingga Agustus 2023 sudah mencapai 25.672 kl, meninggalkan sisa kuota sebesar 9.672 kl.

Oleh karena itu, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Ponorogo hingga akhir tahun, Kang Giri memohon tambahan kuota sebesar 5.471 kl untuk periode bulan September hingga Desember.

Baca juga:
Bupati Ponorogo Batalkan Uji Coba Jalan Searah di Segi 8 Emas, Sebabnya?

“Saya berharap BPH Migas akan mempertimbangkan permintaan ini dengan serius,” ujar Kang Giri, Rabu (13/9/2023).

Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari BPH Migas, Kang Giri yakin bahwa permohonan mereka akan disetujui untuk menjaga ketersediaan BBM.

“Ini untuk menghindari kelangkaan, dan menjaga ketenangan masyarakat,” katanya.

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

Sebelumnya, Ponorogo menghadapi krisis kelangkaan solar, dengan beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kehabisan stok solar, dan warga harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengisi bahan bakar.

Dengan permohonan tambahan kuota ini, diharapkan situasi tersebut dapat teratasi dan pasokan BBM dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.