Pixel Codejatimnow.com

Viral Atlet Futsal Malang Tendang Pemain Blitar saat Sujud, Ini Tanggapan KONI

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Achmad Titan
Tangkapan layar video media sosial. (Foto: akun instagram @totally.footbal)
Tangkapan layar video media sosial. (Foto: akun instagram @totally.footbal)

jatimnow.com - Media massa dihebohkan dengan adanya seorang pemain futsal dari Kota Malang nekat menendang salah satu pemain dari Kabupaten Blitar saat sujud.

Nampak dalam video ketika pemain Kabupaten Blitar merayakan golnya dengan bersujud, tiba-tiba pemain Kota Malang menendang kepalanya. Tak pelak akibat kejadian itu wasit langsung menghadiahi kartu merah.

Seperti yang diunggah oleh akun instagram @totally.footbal dengan caption 'dimana nurani-nya?' Meski baru diunggah video tersebut langsung mendapat komentar miring dari netizen.

Hasil penelusuran media ini, pertandingan tersebut berlangsung di Fatkhi Futsal Center Sidoarjo saat Porprov VIII 2023 memperebutkan semi final. Pertandingan itu dimenangkan oleh Kabupaten Blitar dengan skor 5-0.

Menanggapi video viral, Ketua Binpres KONI Kota Malang, Danny Agung mengatakan jika kejadian tersebut memang terjadi dan melibatkan pemain futsal kontingen Kota Malang.

"Ya benar, salah satu pemain futsal kontingen Kota Malang, maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Sekarang masalah tersebut sudah selesai, diselesaikan secara baik-baik oleh kedua belah pihak," katanya, Selasa 19 September 2023.

KONI Kota Malang berjanji akan melakukan pembinaan agar para atlet memiliki sikap lebih baik.

Baca juga:
5 Tim Futsal Tunarungu asal Gresik - Tuban Adu Skill di Lamongan

"Tanggung jawab kami selaku KONI yaitu melakukan pembinaan kepada para atlet. Sekali lagi maaf atas kejadian tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Kota Malang, Bagus Irmawanto mengutarakan jika waktu itu pemain futsal Kota Malang tidak menendang kepala melainkan bahu.

"Viralnya kan nendang kepala, padahal bahu yang ditendang. Meski memang perbuatan itu salah," katanya.

Sekilas ia menceritakan dalam pertandingan semi final tersebut berlangsung dengan tensi tinggi. Pelanggaran-pelanggaran sering terjadi saat pertandingan. Pihaknya juga mengaku merasa dicurangi sejak pertandingan pertama sampai 8 besar.

Baca juga:
Hasil Rontgen Atlet Futsal Blitar yang Ditendang Lawan saat Selebrasi

"Tensi pertandingan cukup tinggi, karena kecapekan dan ada provokasi saat lawan melakukan selebarasi. Tahu sendiri anak-anakkan emosinya labil sampai akhirnya terjadi kejadian itu," katanya.

Namun setelah laga berakhir para pemain juga sudah saling meminta maaf, begitu juga dirinya langsung meminta maaf kepada pelatih, official, dan pemain.

"Saat kami meminta maaf mereka juga menerima dan berkata tidak apa-apa sebab rivalitas hanya 20-20. Di luar kami saudara. Intinya masalah sudah diselesaikan dengan baik," tutupnya.