Pixel Codejatimnow.com

Tinjau Pasar Murah di Kediri, Khofifah Borong Minyak Goreng dan Peyek untuk Warga

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Khofifah saat melihat produk UMKM di Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Khofifah saat melihat produk UMKM di Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memborong minyak goreng dan peyek untuk dibagikan ke warga.

Pemandangan ini terjadi saat Khofifah meninjau Pasar Murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Halaman Kantor UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Bapenda Provinsi Jawa Timur di Kediri, Jumat (22/9/2023) sore.

Saat peninjauan itu, Khofifah langsung memborong dan membagikan lebih dari 40 liter minyak goreng dan peyek produksi UMKM Gurah itu ke masyarakat yang tengah mengantre.

Tak hanya itu, mantan Menteri Sosial tersebut juga membeli produk UMKM lain yang membuka lapak di pasar murah ini. Ada Pie Nanas Candaria produksi UMKM Ngasem dan Tahu Kuning yang begitu terkenal di Kediri.

Pasar murah ini sendiri digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menstabilisasi harga kebutuhan pokok yang saat ini masih cukup tinggi di pasaran.

Ada 4 bahan pokok dijual di pasar murah ini dengan stok yang cukup banyak. Ada beras Rp52.000 per 5 kilogram, gula Rp13.000 per kilogram, minyak Rp13.000 per liter dan telur Rp23.000 per kilogram. Setiap pembelian masyarakat dibatasi 2 paket.

Pasar murah ini disambut antusias oleh masyarakat yang sudah mengantre bahkan sejak beberapa jam sebelum pasar dibuka.

Salah satu warga dari Kelurahan Tamanan, Kota Kediri mengaku cukup bahagia dengan pasar murah ini. Dia pun memaksimalkannya dengan membeli beras, minyak goreng dan gula yang saat ini mahal.

Baca juga:
Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya

“Seneng banget karena beras kan saat ini mahal ya, jadi ini lebih hemat,” kata Ani.

Senada dengan Ani, Nila juga rela mengantre selama 1,5 jam. Di pasar murah ini dia membeli beras dan minyak goreng.

“Sayangnya dibatasi, tapi sudah alhamdulillah banget. Di pasar semua mahal, beras di luar sampai Rp14.000 per kilogram,” terang Nila.

Kediri menjadi titik ke 20 Pasar Murah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Khofifah memastikan ini akan terus berjalan supaya masyarakat bisa menjangkau untuk pemenuhan kebutuhannya mengingat kenaikan harga yang cukup signifikan.

Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

“Ini kita keliling ya, sudah titik ke 20. Kawan-kawan bisa menyaksikan bahwa harga beras rata-rata di Indonesia di atas HET. Termasuk di Jawa Timur,” kata Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan, Jawa Timur sebenarnya mengalami surplus beras hingga 9,23 persen. Namun yang menjadi masalah adalah penyabab kenaikan ini karena tingginya harga gabah yang membuat harga beras ikut naik.

“Produksi padi kita year on year September 2022-2023 surplus 9,23 persen. Nah kenapa harga heras di atas HER karena memang harga GKG dan GKP sampai di penggilingan sudah di atas HET. Oleh karena itu sampai end produknya juga di atas HET,” terang Khofifah.

“Kita sebetulnya terendah kedua bukan tertinggi kalau di Pulau Jawa, jadi kita tetap dalam posisi koordinasi intensif dengan bupati wali kota untuk bisa mengendalikan harga beras supaya masyarakat tetap bisa menjangkau untuk pemenuhan kebutuhan logistiknya. Itu lah yang menjadikan kami keliling karena cukup signifikan, 1 kilogram bisa Rp1.100 perbedaan harga berasnya,” tandas Khofifah.