jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali menggelar event Ponorogo. Adalah Ponorogo Rikolo Semono, yang menghadirkan romantisme masa lalu tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ponorogo.
Acara ini dimulai dengan sholawatan bersama Habib Abdul Qodir pada Kamis (21/9/2023) malam. Ribuan warga pun turut hadir dalam acara yang juga menyambut Maulid Nabi.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa meskipun tanpa anggaran APBD, event Ponorogo Rikolo Semono tetap meriah dan berhasil menarik ribuan warga bumi reog yang berkumpul di alun-alun Ponorogo.
“Event ini memiliki tujuan untuk menggerakkan ekonomi lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” ungkap Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan acara seperti ini dapat menciptakan "kipas angin" bagi perekonomian, di mana orang datang untuk berbelanja, berjualan, makan, dan minum kopi.
“Semua ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” kata orang nomor satu di bumi reog ini.
Baca juga:
Pemkab Ponorogo Siapkan Struktur Baru, 3 OPD Diprediksi Pecah
Kang Giri menggambarkan acara ini sebagai sebuah peringatan terhadap masa lalu, mengingatkan masa-masa ketika Ponorogo memiliki hiburan tradisional seperti ketoprak, penjual kopi gendong, soto tenda abang, dan berbagai hiburan menarik lainnya.
Dia juga menjelaskan bahwa event ini merupakan embrio yang akan berkembang lebih besar. “di mana rencananya akan diperluas ke area sekitar makam Batoro Katong Kota Lama,” tegasnya.
Semua ini, katanya, dapat dilakukan tanpa harus mengandalkan APBD. Pemkab Ponorogo yakin bahwa acara seperti ini tidak hanya meriah tetapi juga memberikan dorongan ekonomi bagi daerah tersebut.
Baca juga:
Apel HSN 2024 di Ponorogo, Pjs Bupati Ajak Santri Berperan Bangun Negeri
Kang Giri mengatakan bahwa meskipun angka pasti dari pertumbuhan ekonomi sulit dihitung, dia yakin bahwa ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan karena adanya acara ini.
Dengan demikian, Ponorogo Rikolo Semono bukan hanya merupakan acara meriah yang menghadirkan romantisme masa lalu, tetapi juga membawa berkah bagi ekonomi lokal. (Adv)